Otomotif

Mantan Diddy, Cassie Ventura: Horor Haid Saat Dipaksa ‘Freak Off’

Mantan kekasih Sean “Diddy” Combs, Cassie Ventura, memberikan kesaksian mengejutkan dalam persidangan yang digelar di New York pada Selasa (13/5/2025). Ia mengungkapkan pengalaman traumatis selama menjalin hubungan dengan rapper tersebut, termasuk paksaan untuk berpartisipasi dalam pesta seksual ekstrem yang disebut “freak off”. Kesaksian Cassie memberikan gambaran mengerikan tentang praktik-praktik yang terjadi di balik kehidupan glamor dunia hiburan.

Pengakuan Cassie, yang dilaporkan oleh beberapa media ternama seperti *People* dan *E! News*, mengungkap detail-detail yang sangat mengganggu. Ia dipaksa untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang menyakitkan dan merendahkan martabat, bahkan dalam kondisi sedang menstruasi.

Pengakuan Mengejutkan Cassie Ventura di Persidangan Diddy

Cassie, penyanyi yang dikenal dengan lagu “Me & You”, menceritakan bagaimana ia dipaksa untuk ikut serta dalam “freak off” meskipun sedang menstruasi. Ia menyatakan bahwa Diddy menginginkan hal tersebut, sementara ia sendiri sangat tidak nyaman dan menolak.

Menurut kesaksiannya, darah menstruasinya bahkan sampai menodai seprai tempat kejadian. Ini menunjukkan betapa paksaan yang dialaminya begitu kuat dan menyakitkan.

Pengalaman Traumatis Lainnya dan Perilaku Diddy

Selain dipaksa ikut “freak off” dalam kondisi tidak layak, Cassie juga mengungkapkan pengalaman traumatis lainnya. Ia menceritakan bagaimana seorang pekerja seks pria diperintahkan untuk buang air kecil di mulutnya.

Cassie menggambarkan pengalaman ini sebagai sesuatu yang menjijikkan dan mempermalukan. Ia menekankan bahwa Diddy justru merasa terangsang oleh kejadian tersebut.

Lebih lanjut, Cassie menuduh Diddy juga sering melakukan hal serupa dengan pekerja seks pria tersebut. Diddy disebut-sebut menikmati tindakan-tindakan yang merendahkan martabat tersebut.

Alasan Cassie Tak Langsung Menolak Perlakuan Diddy

Pertanyaan muncul, mengapa Cassie tidak secara langsung menolak permintaan Diddy? Cassie menjelaskan bahwa ia berada dalam situasi yang sulit untuk menolak.

Ia merasa tertekan dan berada di bawah pengaruh yang membuatnya sulit untuk melawan. Setelah “freak off” berakhir, Cassie juga mengaku ditinggal untuk membersihkan kamar hotel yang berantakan akibat darah dan urin.

Cassie merasa tidak berdaya dalam situasi tersebut. Pengalaman ini menggambarkan betapa korban kekerasan seksual sering kali merasa sulit untuk melawan karena berbagai faktor, termasuk rasa takut dan ketergantungan.

Video Sebagai Alat Ancaman

Asisten Jaksa AS, Emily Johnson, dalam pernyataan pembukaan sidang, mengungkapkan bahwa Diddy merekam kejadian-kejadian dalam “freak off”.

Rekaman tersebut kemudian digunakan untuk mengancam Cassie. Diddy mengancam akan menyebarkan video tersebut untuk menghancurkan karir Cassie.

Ancaman ini semakin memperkuat gambaran manipulasi dan kekerasan yang dialami Cassie selama hubungannya dengan Diddy. Penggunaan video sebagai alat ancaman merupakan taktik yang sering digunakan pelaku kekerasan seksual untuk mengendalikan korbannya.

Pada November 2023, Cassie mengajukan gugatan terhadap Diddy atas tuduhan kekerasan dan penyerangan. Gugatan tersebut diselesaikan di luar pengadilan sehari setelah diajukan. Meskipun demikian, gugatan Cassie telah memicu gelombang gugatan lain yang terkait dengan kekerasan seksual, menunjukkan betapa pentingnya kasus ini untuk membuka suara korban kekerasan seksual.

Diddy sendiri hingga kini masih membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Kesaksian Cassie dan beberapa kasus lain yang muncul menjadi bukti kuat perlunya perlindungan dan pembelaan bagi korban kekerasan seksual dalam industri hiburan maupun di manapun.

Kisah Cassie Ventura ini memberikan peringatan keras tentang budaya kekerasan seksual yang tersembunyi di balik gemerlap dunia selebriti. Penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi korban untuk berani bersuara dan mendapatkan keadilan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button