Persib Bandung Gagal Revans, Port FC Kokoh di Jalak Harupat

Persib Bandung kembali menelan kekalahan pahit di tangan Port FC, kali ini dengan skor 2-0 dalam laga perdana Piala Presiden 2025. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Maung Bandung, mengingat sebelumnya mereka juga takluk dari tim yang sama di ajang AFC Champions League musim 2024-2025. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu, 6 Juli 2025, menyisakan banyak pertanyaan tentang performa Persib di turnamen bergengsi ini. Harapan Bobotoh untuk melihat tim kesayangannya bangkit dan meraih kemenangan sirna di hadapan pendukung sendiri.
Kekalahan ini tentu mengecewakan banyak pihak, terutama para pendukung setia Persib. Analisis mendalam diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan tersebut dan strategi apa yang bisa diterapkan Persib untuk memperbaiki performa ke depannya.
Debut Pemain Baru Persib dan Permainan Agresif di Babak Pertama
Pelatih Bojan Hodak memberikan kesempatan kepada beberapa pemain baru Persib untuk menunjukkan kemampuannya di laga ini. Saddil Ramdani dan William Barros langsung diturunkan sejak menit awal.
Strategi permainan yang diterapkan di babak pertama terlihat cukup agresif. Persib berupaya membangun serangan dan beberapa kali menciptakan peluang emas. Zulkifli Lukmansyah dan William Barros memiliki kesempatan untuk mencetak gol, namun sayang, usaha mereka masih mampu diantisipasi kiper Port FC.
Meski demikian, kekuatan Port FC tak bisa dianggap remeh. Mereka mampu membendung gempuran Persib dengan rapi. Ahmad Jufriyanto terpaksa ditarik keluar pada menit ke-9 karena cedera, digantikan Febri Hariyadi, dan posisinya kemudian diisi Alfeandra Dewangga.
Namun, menjelang akhir babak pertama, keunggulan Port FC hadir. Tendangan Bordin Phala berhasil merobek gawang Persib, membuat skor menjadi 1-0 untuk keunggulan tim tamu.
Pergantian Strategi dan Penalti yang Menentukan di Babak Kedua
Babak kedua dimulai dengan pergantian pemain di kedua tim. Masuknya Asnawi Mangkualam di kubu Port FC memberikan dampak signifikan. Kehadirannya membuat lini pertahanan Persib semakin tertekan.
Pada menit ke-65, sebuah insiden terjadi yang berujung pada hadiah penalti untuk Port FC. Hamra Hehanussa dianggap melakukan tekel keras terhadap Asnawi, dan wasit menunjuk titik putih.
Peeradol Chamrasamee sukses menjalankan tugasnya sebagai eksekutor penalti. Gol tersebut menggandakan keunggulan Port FC menjadi 2-0.
Setelah gol tersebut, Persib mencoba meningkatkan serangan, namun upaya mereka belum membuahkan hasil hingga peluit panjang berbunyi. Skor akhir pertandingan tetap 2-0 untuk kemenangan Port FC.
Analisis Kekalahan dan Harapan ke Depan
Kekalahan Persib dari Port FC membuka banyak pertanyaan terkait strategi dan performa tim. Kehilangan Ahmad Jufriyanto di awal pertandingan juga mempengaruhi soliditas pertahanan Persib.
Kemampuan Port FC dalam memanfaatkan peluang dan keberhasilan mereka dalam menekan Persib menjadi faktor kunci kemenangan mereka. Persib perlu melakukan evaluasi menyeluruh dan memperbaiki strategi permainan agar dapat tampil lebih kompetitif di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Ke depan, Persib membutuhkan kerja keras dan strategi yang lebih matang untuk bisa bersaing di Piala Presiden 2025. Pelatih Bojan Hodak perlu menemukan formula tepat untuk memaksimalkan potensi pemain dan memperbaiki kelemahan tim agar dapat meraih hasil yang lebih baik di laga-laga berikutnya. Dukungan penuh dari Bobotoh juga sangat penting untuk membangkitkan semangat juang para pemain.