Blind Box: Demam Koleksi Mainan Viral, Gantikan Labubu?

Tren mainan blind box tengah merebak di Indonesia, menarik perhatian kolektor muda dan dewasa. Bukan sekadar mainan anak-anak, blind box telah menjadi bagian gaya hidup urban, memadukan unsur kejutan, estetika, dan nilai kolektibilitas yang tinggi.
Awalnya populer di Tiongkok dan Hong Kong, antusiasme masyarakat terhadap blind box kini menyebar ke berbagai kota besar di Asia, termasuk Indonesia. Tren ini bahkan menggeser popularitas karakter Labubu yang sebelumnya mendominasi pasar.
Mengenal Fenomena Blind Box: Lebih dari Sekadar Mainan
Blind box, atau mystery box, adalah kemasan tertutup berisi produk acak yang tidak diketahui pembeli sebelum membelinya. Kejutan inilah yang menjadi daya tarik utama.
Isi blind box bisa berupa figurine lucu, barang langka, atau edisi terbatas bernilai tinggi. Sensasi membuka kotak dan menemukan barang di dalamnya menciptakan pengalaman unik dan menyenangkan bagi para kolektor.
Kemasan umumnya mencantumkan daftar kemungkinan item. Namun, item mana yang akan didapat tetap menjadi misteri. Beberapa merek bahkan sengaja tidak memberikan petunjuk sama sekali untuk meningkatkan unsur kejutan.
Dari Fukubukuro Jepang hingga Tren Global
Konsep dasar blind box telah ada sejak tahun 1980-an di Jepang. Toko-toko seperti Matsuya menjual produk dalam “fukubukuro” atau “tas keberuntungan”.
Fukubukuro biasanya dijual saat tahun baru, sebagai strategi menghabiskan stok lama atau memperkenalkan produk baru. Isinya beragam, mulai dari makanan dan pakaian hingga perangkat elektronik.
Konsep ini kemudian berevolusi menjadi blind box modern yang lebih estetis dan artistik, khususnya ditargetkan untuk para kolektor yang menghargai nilai seni dan kelangkaan suatu item.
Crybaby: Karakter Baru yang Mencuri Perhatian
Setelah tren Labubu mereda, kini Crybaby mulai menarik perhatian para kolektor. Karakter ini diciptakan oleh seniman Thailand, Molly Yllom.
Crybaby terinspirasi dari pengalaman emosional Molly Yllom setelah kehilangan hewan peliharaannya. Ekspresi kesedihan yang diwujudkan dalam karakter ini menarik simpati dan minat banyak orang.
Keunikan desain dan cerita di balik karakter Crybaby membuatnya menjadi daya tarik tersendiri di pasar blind box. Hal ini menunjukkan bagaimana cerita dan emosi yang tertanam dalam suatu produk dapat meningkatkan nilai kolektibilitasnya.
Popularitas blind box menunjukkan lebih dari sekadar tren mainan. Ini mencerminkan keinginan akan kejutan, pengalaman unik, dan nilai estetika dalam sebuah produk. Perkembangannya dari konsep tradisional “fukubukuro” hingga menjadi fenomena global juga menunjukkan evolusi strategi pemasaran dan kreativitas dalam industri mainan.
Tren ini kemungkinan akan terus berkembang, dengan munculnya karakter-karakter baru dan inovasi dalam desain serta strategi penjualan. Bagi para penggemar, mengikuti perkembangan dunia blind box akan menjadi pengalaman yang menarik dan menghibur.