Bursa Kerja Oli Mobil vs Motor: Perbedaan Fatal & Risiko Penggunaan Tahun 2025

Perawatan kendaraan bermotor tak lengkap tanpa memperhatikan kualitas oli. Oli mesin berperan krusial dalam melumasi komponen mesin, mengurangi gesekan, dan menjaga performa mesin tetap optimal.
Banyak pemilik kendaraan yang berasumsi bahwa oli yang mahal otomatis berkualitas lebih baik. Bahkan, tak sedikit yang mencoba menggunakan oli mobil untuk motor demi performa yang lebih baik. Benarkah demikian?
Faktanya, penggunaan oli mobil untuk motor justru dapat berdampak negatif. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan oli mobil dan motor, serta dampak penggunaan yang salah.
Apakah Oli Mobil Boleh Dipakai untuk Motor?
Menggunakan oli mobil pada motor adalah tindakan yang tidak disarankan, meskipun mungkin tampak serupa. Meskipun bisa dilakukan, praktik ini berpotensi menyebabkan kerusakan mesin jangka panjang.
Oli mobil dan oli motor memiliki fungsi yang sama, yaitu pelumasan. Namun, komposisi dan karakteristiknya berbeda sehingga tidak cocok digunakan secara silih berganti.
Beda Oli Mobil dengan Oli Motor
Perbedaan mendasar antara oli mobil dan oli motor terletak pada komposisi, standarisasi, dan keterangan pada kemasan.
Memahami perbedaan ini penting untuk menghindari kerusakan pada mesin kendaraan.
1. Komposisi
Oli mobil mengandung zat aditif dengan Total Base Number (TBN) tinggi untuk mengurangi gesekan antar komponen mesin.
Namun, penggunaan oli mobil pada motor, khususnya motor dengan kopling basah, dapat menyebabkan selip kopling karena kandungan aditif yang berlebihan.
2. Standarisasi
Oli mobil dan motor memiliki standar yang berbeda. Oli mobil distandarisasi oleh lembaga seperti ACEA, API, dan ILSAC.
Sementara itu, oli motor distandarisasi oleh organisasi yang fokus pada mesin motor, seperti JASO.
3. Beda Keterangan Kemasan
Kemasan oli mobil biasanya mencantumkan keterangan seperti “for gasoline car” dan API service (misalnya, 10W-40).
Sedangkan oli motor biasanya tertera keterangan seperti “4T” (4 tak), “two wheels”, atau “excellent wet clutch”, yang menunjukkan kecocokannya untuk mesin motor.
Bahkan oli untuk transmisi otomatis dan manual pun berbeda. Oleh karena itu, oli mobil dan motor memiliki mekanisme kerja yang berbeda.
Dampak Oli Mobil Dipakai untuk Motor
Menggunakan oli yang tidak sesuai spesifikasi dapat berdampak buruk pada mesin. Viskositas oli yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan tekanan pelumasan tidak optimal dan meningkatkan keausan komponen.
Pada mobil dengan kopling kering, oli dirancang sangat licin agar komponen mesin bekerja tanpa gesekan berlebihan.
Sebaliknya, motor dengan kopling basah hanya membutuhkan pelumasan secukupnya. Oli mobil yang terlalu licin akan membuat kopling selip.
Kesimpulannya, gunakan oli yang sesuai jenis kendaraannya. Jika ragu, konsultasikan dengan bengkel resmi untuk mendapatkan rekomendasi oli yang tepat.
Dengan memahami perbedaan dan dampak penggunaan oli yang tidak tepat, Anda dapat menjaga performa dan usia pakai mesin kendaraan Anda.
Selalu prioritaskan perawatan berkala dan konsultasi dengan mekanik ahli untuk memastikan kendaraan Anda tetap dalam kondisi prima.