Serangan Balasan Iran: Markas Mossad Diserang, Perang Teluk Baru?

Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat secara signifikan, memasuki fase konfrontasi militer terbuka dan agresif. Serangan saling balas menargetkan infrastruktur strategis di kedua negara, menimbulkan kekhawatiran akan dampak global yang luas.
Konflik ini bukan hanya masalah regional. Dampaknya meluas, bahkan mengancam agenda kemanusiaan seperti pemulangan jemaah haji.
Serangan Rudal Iran: Sasaran Strategis Israel
Iran melancarkan serangan rudal terhadap sejumlah fasilitas militer dan intelijen Israel. IRNA melaporkan bahwa markas komunikasi C4I Angkatan Bersenjata Israel menjadi target utama.
Sistem C4I yang vital bagi operasi militer Israel menjadi sasaran. Serangan ini mengindikasikan upaya Iran untuk melumpuhkan kemampuan koordinasi dan intelijen Israel.
Laporan juga menyebutkan serangan terhadap Soroka Medical Center di Beersheba. Kerusakan signifikan terjadi di rumah sakit tersebut, termasuk kerusakan jendela dan asap hitam pekat.
Balasan Israel: Serangan ke Reaktor Nuklir Arak
Israel merespon dengan serangan udara terhadap reaktor air berat Arak di Iran. Ini merupakan salah satu situs nuklir paling sensitif milik Iran.
Reaktor Arak berpotensi memproduksi plutonium dengan tujuan militer, klaim yang selalu dibantah Iran. Serangan ini memicu kecaman internasional karena berisiko menimbulkan bencana ekologis.
Reaksi internasional beragam. Banyak negara menyerukan deeskalasi dan memperingatkan bahaya dari eskalasi konflik.
Eskalasi Konflik dan Dampak Global
Ayatollah Ali Khamenei menyebut tindakan Israel sebagai kejahatan perang dan memperingatkan konsekuensi yang akan dihadapi. Iran kemudian meluncurkan Operasi True Promise 3 sebagai balasan.
Operasi True Promise 3 menargetkan berbagai fasilitas militer Israel. Iran menegaskan serangan akan berlanjut sampai “musuh membayar ganti rugi secara penuh”.
Gangguan mobilitas udara di Timur Tengah menjadi dampak nyata. Penutupan beberapa bandara utama menimbulkan kekhawatiran terhadap pemulangan jemaah haji.
Kementerian Agama Indonesia memantau situasi dan menyiapkan skenario alternatif. Pemulangan jemaah haji dari Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara terancam terhambat.
AS dan Uni Eropa menyerukan gencatan senjata dan diplomasi. Rusia dan China mengkritik keterlibatan militer Israel.
Pertanyaan utama kini adalah potensi perang terbuka antara Iran dan Israel. Konflik ini juga berisiko menarik negara-negara lain.
Eskalasi Juni 2025 menandai puncak ketegangan bertahun-tahun. Serangan saling balas menimbulkan korban dan kerusakan, mengancam stabilitas regional dan global.
Serangan terhadap fasilitas strategis merupakan indikasi kuat bahwa jalur diplomasi telah buntu. Tanpa intervensi internasional yang efektif, kawasan ini berisiko menjadi titik api konflik global berikutnya.