Anggota DPR RI Hillary Brigitta Lasut baru-baru ini menjadi pusat perhatian publik. Pernyataan kontroversialnya terkait pemulangan pekerja migran ilegal dari Kamboja memicu perdebatan di media sosial.
Pernyataan tersebut diunggah melalui Instagram Story pribadinya. Ia menolak menanggung biaya pemulangan para pekerja migran ilegal tersebut.
Sebagai gantinya, Hillary menawarkan solusi alternatif. Ia berpendapat, pendidikan dan dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan adalah bantuan yang lebih efektif.
Meskipun telah menyampaikan permohonan maaf, Hillary tetap teguh pada pendiriannya. Kekecewaannya atas sikap pekerja migran ilegal yang mengabaikan peringatan risiko tetap ia sampaikan.
Kontroversi Pernyataan Hillary Brigitta Lasut
Unggahan Hillary Brigitta Lasut di Instagram Story menuai beragam reaksi. Banyak pihak menilai pernyataannya kurang empati terhadap nasib para pekerja migran ilegal.
Kritik diarahkan pada penolakannya untuk membiayai pemulangan. Sebagian menganggap hal tersebut bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab seorang wakil rakyat.
Namun, sebagian lain mendukung argumen Hillary. Mereka berpendapat bahwa pencegahan menjadi solusi yang lebih berkelanjutan.
Perdebatan ini menyoroti kompleksitas masalah pekerja migran ilegal. Perlu adanya solusi holistik yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Profil Hillary Brigitta Lasut: Dari Politisi Muda Hingga Sorotan Publik
Hillary Brigitta Lasut lahir di Manado pada 22 Mei 1996. Ia dikenal sebagai salah satu anggota DPR termuda saat terpilih pada usia 23 tahun.
Karier politiknya dimulai di Partai NasDem sebelum beralih ke Partai Demokrat. Ia berhasil meraih suara signifikan di Pemilu 2019 dan 2024 di Sulawesi Utara.
Hillary duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI. Komisi ini membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
Ia bukanlah figur publik biasa. Hillary berasal dari keluarga politisi berpengaruh di Sulawesi Utara.
Latar Belakang Keluarga dan Karier Hillary Brigitta Lasut
Ayah Hillary, Elly Engelbert Lasut, merupakan politisi senior. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Kepulauan Talaud selama tiga periode.
Ibunya, Telly Tjanggulung, juga aktif di dunia sosial-politik Sulawesi Utara. Pengaruh keluarga ini turut membentuk perjalanan karier Hillary.
Sebelum terjun ke politik, Hillary pernah menjadi Direktur Operasional CV Mutiara Sakti. Perusahaan ini bergerak di bidang obat herbal Cina.
Pengalamannya di dunia bisnis dan latar belakang keluarga politik membentuk pandangan dan pendekatan Hillary dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR.
Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman yang komprehensif terhadap isu pekerja migran ilegal. Selain penanganannya, pencegahan dan edukasi publik juga perlu menjadi fokus utama agar permasalahan ini tidak terus berulang.
