Indo Defence 2023: Kejayaan Industri Pertahanan Nasional Terungkap

Pameran industri pertahanan Indo Defence 2025, yang berlangsung di Jakarta pada 11-14 Juni, telah menjadi sorotan. Bukan sekadar pameran alutsista, Indo Defence juga mencerminkan arah pembangunan pertahanan nasional dan transformasi ekosistem industrinya. Kehadirannya menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kemajuan di bidang pertahanan.
Pengamat militer Khaerul Fahmi dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menilai Indo Defence sebagai kesempatan strategis. Pameran ini memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra global yang serius dalam industri pertahanan.
Indo Defence: Unjuk Gigi Industri Pertahanan Nasional
Khaerul menekankan pentingnya sinergi BUMN pertahanan. PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana (di bawah Defend ID), dan PT LEN Industri perlu menunjukkan kesiapan dalam modernisasi alutsista TNI dan ekspansi pasar internasional.
Pameran ini memberikan akses langsung kepada pelaku industri dalam negeri. Mereka dapat menjalin relasi strategis dengan mitra global.
Dari Sekadar Pameran Hingga Penguasaan Teknologi
Khaerul berharap Indo Defence mendorong industri nasional untuk berkembang. Industri diharapkan bertransformasi dari sekadar pengguna atau perakit menjadi produsen yang menguasai teknologi.
Keterlibatan sektor swasta, startup teknologi, dan UMKM sangat penting. Partisipasi mereka harus terintegrasi dalam arsitektur kemandirian pertahanan.
Pameran ini harus inklusif. Pelaku industri non-BUMN perlu mendapatkan ruang yang lebih nyata dalam Indo Defence.
Evaluasi pasca-Indo Defence juga krusial. Hal ini untuk menilai sejauh mana kerja sama yang terjalin benar-benar terealisasi dan berdampak pada kapasitas industri nasional.
Lebih dari Sekadar Ajang Seremonial
Indo Defence, yang telah berlangsung lebih dari dua dekade, memiliki peran penting. Pameran ini berperan dalam diplomasi pertahanan non-tradisional.
Namun, Indo Defence tidak boleh hanya menjadi ajang pameran dan seremonial. Pameran ini harus melampaui sekedar display visual alutsista.
Selain dimensi strategis dan industri, Indo Defence memiliki nilai edukatif. Ajang ini harus dioptimalkan untuk memberi pemahaman publik dan generasi muda tentang pentingnya industri pertahanan.
Indo Defence 2025 melibatkan 1.180 peserta dari 42 negara. Hal ini memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Secara keseluruhan, Indo Defence 2025 diharapkan dapat mendorong kemajuan industri pertahanan dalam negeri. Pameran ini juga diharapkan dapat memperkuat kemandirian dan kedaulatan Indonesia di bidang pertahanan.
Keberhasilan Indo Defence tidak hanya diukur dari jumlah peserta dan pameran alutsista. Namun, juga dari dampak nyata yang dihasilkan bagi peningkatan kapasitas industri pertahanan nasional dan peningkatan kemitraan global.