Berita

Geng Motor Cimahi: 13 Pelaku Ditangkap, Ada Anak-Anak

Polisi Kota Cimahi berhasil meringkus 13 anggota geng motor yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan brutal. Peristiwa yang mengakibatkan dua orang terluka parah ini terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025, dini hari. Kejadian ini menjadi sorotan karena sebagian besar pelaku masih berusia di bawah umur, menunjukkan perlu adanya perhatian serius terhadap kenakalan remaja dan peran geng motor.

Pengeroyokan Brutal Geng Motor di Cimahi

Kejadian bermula saat sekelompok anggota geng motor berkumpul dan mengonsumsi minuman keras di kawasan Cihanjuang, Cimahi. Mereka kemudian merencanakan penyerangan terhadap anggota geng motor lain.

Para pelaku menyisir beberapa jalan, mulai dari Jalan Cihanjuang menuju Jalan Pesantren, hingga akhirnya menemukan korban di Jalan Pojok Utara.

Tanpa banyak bicara, mereka langsung mengeroyok korban menggunakan tangan kosong dan senjata tajam. Akibatnya, korban mengalami luka bacok serius di beberapa bagian tubuh, termasuk kepala dan punggung yang mengenai paru-paru.

Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya. Kondisi korban menjadi bukti nyata betapa berbahayanya aksi kekerasan yang dilakukan geng motor ini.

Profil Pelaku dan Tindak Lanjut Hukum

Dari 13 pelaku yang ditangkap, sepuluh di antaranya merupakan anak di bawah umur, sembilan bahkan masih berstatus pelajar aktif.

Kapolres Cimahi, AKBP Niko Nurullah Adi Putra, menjelaskan bahwa tiga orang dewasa yang terlibat dijerat pasal 170 atau 351 juncto 55 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

Sementara itu, proses hukum terhadap sepuluh anak di bawah umur dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Upaya diversi sebelumnya telah gagal, sehingga proses hukum tetap berlanjut.

AKBP Niko menambahkan, gagalnya diversi menunjukkan perlu evaluasi penanganan kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) agar pencegahan dan pembinaan lebih efektif.

Upaya Pencegahan dan Peran Masyarakat

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya peran semua pihak dalam mencegah kenakalan remaja dan aksi kekerasan geng motor.

Peningkatan pengawasan orang tua, kerja sama antara sekolah, polisi, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak muda.

Selain itu, program pembinaan dan rehabilitasi bagi anak berhadapan dengan hukum perlu ditingkatkan agar mereka dapat kembali ke masyarakat dan hidup produktif.

Penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan dan pentingnya melaporkan setiap tindakan kriminal kepada pihak berwajib.

Langkah tegas terhadap para pelaku kejahatan ini diharapkan menjadi efek jera sekaligus upaya preventif bagi potensi aksi kekerasan geng motor lainnya di wilayah Cimahi.

Polisi berkomitmen untuk terus memberantas aksi geng motor dan menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat. Kerja sama yang erat antara polisi dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua warga.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam membentuk karakter anak muda agar terhindar dari pengaruh negatif, seperti bergabung dengan geng motor dan terlibat dalam aksi kekerasan. Pencegahan sejak dini jauh lebih efektif daripada penindakan hukum belakangan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button