Berita

Sejarah Hari UMKM Internasional: 27 Juni, Kisah Inspiratifnya

Setiap tanggal 27 Juni, dunia memperingati Hari UMKM Internasional. Peringatan ini penting karena Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian global, termasuk Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap lapangan kerja dan Produk Domestik Bruto (PDB) sangat signifikan. Namun, UMKM juga kerap menghadapi berbagai tantangan.

Memahami peran vital UMKM mendorong PBB untuk menetapkan Hari UMKM Internasional. Peringatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya UMKM dan mencari solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Diharapkan, peringatan ini dapat mengilhami kolaborasi dan inovasi guna memperkuat UMKM di era global yang penuh tantangan.

Apa Itu Hari UMKM Internasional dan Signifikansinya?

Hari UMKM Internasional, atau International MSME Day, diresmikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2017 melalui Resolusi No. A/RES/71/279. Tujuannya adalah untuk memberikan apresiasi terhadap kontribusi UMKM dalam pembangunan ekonomi global.

UMKM berperan krusial dalam penciptaan lapangan kerja. Sebagian besar perusahaan di dunia merupakan UMKM, sehingga dampaknya terhadap perekonomian sangat besar. UMKM juga menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Peringatan ini menekankan perlunya dukungan berkelanjutan bagi UMKM. Dukungan tersebut meliputi akses pembiayaan yang lebih mudah, pelatihan kewirausahaan, serta perluasan akses pasar, baik lokal maupun global.

Sejarah dan Latar Belakang Penetapan Hari UMKM Internasional

Inisiatif penetapan Hari UMKM Internasional muncul dari pemahaman mendalam akan peran penting UMKM. Meskipun menyumbang signifikan terhadap PDB dan lapangan kerja global, UMKM seringkali menghadapi hambatan aksesibilitas.

Hambatan tersebut meliputi akses permodalan yang terbatas. Selain itu, akses pelatihan dan pengembangan usaha juga sering menjadi kendala. Begitu pula dengan keterbatasan akses pasar yang kompetitif.

Oleh karena itu, PBB menganggap penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengupayakan solusi atas kendala tersebut. Dengan menetapkan Hari UMKM Internasional, diharapkan akan tercipta sinergi global untuk memberdayakan UMKM.

Peran dan Perkembangan UMKM di Indonesia

Di Indonesia, UMKM menjadi pilar utama perekonomian nasional. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan lebih dari 64 juta unit UMKM beroperasi di Indonesia.

UMKM di Indonesia menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Kontribusinya terhadap PDB nasional mencapai sekitar 60%. Angka-angka ini menegaskan betapa pentingnya UMKM bagi perekonomian Indonesia.

Pemerintah Indonesia secara aktif mendukung perkembangan UMKM. Dukungan tersebut meliputi program digitalisasi, kemudahan akses pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, dan penyederhanaan perizinan usaha. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar domestik maupun internasional.

Pemerintah juga berupaya untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM. Hal ini mencakup peningkatan infrastruktur, akses teknologi, dan kemitraan strategis dengan sektor lain.

Sebagai penutup, Hari UMKM Internasional bukan hanya sekadar peringatan tahunan. Peringatan ini merupakan pengingat akan pentingnya peran UMKM dalam pembangunan ekonomi global dan nasional. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat krusial untuk memastikan UMKM dapat terus berkembang dan berkontribusi secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat. Peringatan ini menjadi momentum untuk mendorong inovasi dan kolaborasi demi menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi para pelaku UMKM.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button