Del Monte Krisis: Utang Rp162,5T, Kisah Kejatuhan Raksasa Buah

Industri makanan kemasan Amerika Serikat kembali diterpa kabar mengejutkan. Del Monte Foods, perusahaan raksasa yang selama lebih dari seabad menjadi ikon di meja makan banyak keluarga, resmi mengajukan permohonan pailit di New Jersey pada tahun 2025. Pengumuman ini mengejutkan pasar dan memicu spekulasi mengenai penyebab kejatuhan perusahaan yang begitu berpengaruh ini.
Kepailitan Del Monte bukan semata-mata karena manajemen yang buruk, melainkan perpaduan faktor internal dan eksternal yang kompleks. Perusahaan ini menghadapi tantangan besar yang memaksa mereka untuk mengambil langkah drastis guna menyelamatkan bisnisnya. Langkah ini dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan kreditur utama, dengan rencana penjualan aset untuk melunasi sebagian besar utang yang menumpuk.
Penyebab Kejatuhan Del Monte: Lebih dari Sekedar Utang
CEO Del Monte, Greg Longstreet, secara terbuka menjelaskan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kebangkrutan ini. Perubahan selera konsumen yang mengarah pada peningkatan permintaan produk segar dan organik menjadi salah satu penyebab utama.
Gangguan rantai pasokan global, yang semakin diperparah oleh inflasi dan ketidakpastian ekonomi, juga turut berperan penting. Hal ini menyebabkan peningkatan biaya produksi dan kesulitan dalam mendistribusikan produk ke pasar.
Beban utang yang tinggi menjadi faktor penentu yang memperparah situasi keuangan Del Monte. Utang perusahaan diperkirakan mencapai antara US$1 miliar hingga US$10 miliar, atau setara dengan Rp162,5 triliun. Jumlah ini menjadi beban yang sangat berat dan sulit ditanggung di tengah tekanan ekonomi yang semakin ketat.
Dampak Kepailitan Del Monte: Ribuan Kreditur Terdampak
Pengajuan pailit ini berdampak signifikan bagi ribuan individu dan entitas bisnis yang menjadi kreditur Del Monte. Jumlah kreditur diperkirakan mencapai sekitar 25.000 pihak. Mereka kini menunggu proses restrukturisasi dan penjualan aset untuk mendapatkan bagian dari piutang mereka.
Proses restrukturisasi dan penjualan aset akan berlangsung dalam waktu yang belum bisa ditentukan. Proses ini akan melibatkan negosiasi yang kompleks dengan kreditur dan otoritas terkait. Ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran bagi para karyawan Del Monte yang masa depannya kini berada di ujung tanduk.
Masa Depan Del Monte: Restrukturisasi dan Penjualan Aset
Del Monte akan menjalani proses restrukturisasi yang bertujuan untuk mengembalikan kesehatan keuangan perusahaan. Proses ini melibatkan penilaian ulang terhadap operasional, efisiensi, dan strategi bisnis perusahaan. Sebagai bagian dari restrukturisasi, sejumlah aset perusahaan akan dijual untuk membayar utang.
Meskipun masa depan Del Monte masih belum pasti, langkah restrukturisasi dan penjualan aset diharapkan mampu mengurangi beban utang dan mengembalikan daya saing perusahaan di pasar. Keberhasilan proses ini sangat bergantung pada banyak faktor, termasuk kemampuan manajemen dalam melakukan negosiasi dengan kreditur dan adaptasi terhadap perubahan pasar.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan-perusahaan lain, menekankan pentingnya manajemen risiko yang baik, ketahanan terhadap perubahan tren konsumen, serta fleksibilitas dalam menghadapi gangguan rantai pasokan. Del Monte, perusahaan yang pernah begitu dominan, kini harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah tantangan industri makanan yang semakin kompetitif.
Langkah selanjutnya yang diambil Del Monte akan menentukan nasib perusahaan ini di masa depan. Apakah Del Monte mampu bangkit dari keterpurukan atau akhirnya harus menghentikan operasionalnya sepenuhnya, hanya waktu yang akan menjawabnya.