Berita

Investasi Bodong Citangkil Cilegon: Emak-emak Rugi 10 Miliar

Sebuah kasus penipuan investasi dan arisan bodong di Kota Cilegon, Banten, telah mengakibatkan kerugian puluhan korban dengan total mencapai Rp10 miliar. Polisi telah menerima laporan dari para korban dan saat ini sedang melakukan penyelidikan. Kasus ini menyoroti pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap modus penipuan yang semakin canggih.

Salah satu korban, Nur Fitri Okviana, melaporkan pemilik akun Instagram @mimih_moza, berinisial ZM, ke Polres Cilegon. Kerugian yang dialami Fitri mencapai ratusan juta rupiah.

Modus Penipuan Investasi Bodong di Cilegon

ZM, awalnya menarik perhatian korban melalui tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar. Modus operandi pelaku ini cukup rapi, dimulai dari membangun kepercayaan korban lewat arisan hingga beralih ke skema investasi.

Bermula dari perkenalan di Instagram pada Desember 2020, ZM kemudian menjalin komunikasi melalui WhatsApp. Tawaran investasi fiktif dimulai pada Agustus 2024, dengan iming-iming keuntungan 22 persen dalam empat bulan.

Korban, Nur Fitri, tergiur dengan janji pengembalian modal utuh beserta keuntungan. Ia pun mentransfer dana berkali-kali hingga mencapai Rp120 juta. Namun, janji ZM tak ditepati saat jatuh tempo pada Desember 2024.

Korban Lain Mengaku Alami Kerugian Mencapai Ratusan Juta

Novi Flow, korban lainnya dari Cilegon, menjelaskan modus ZM yang bermula dari arisan. Arisan yang berjalan lancar selama beberapa tahun, kemudian diubah menjadi skema investasi dan simpan pinjam.

Perubahan skema ini berdampak pada peningkatan jumlah korban. Novi sendiri mengalami kerugian hampir Rp100 juta dan merasa kecewa dengan lambatnya proses penyelidikan oleh pihak berwajib.

Ia dan Fitri telah melaporkan kasus ini ke polisi, namun belum melihat perkembangan signifikan. Keduanya berharap agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dan memberikan keadilan bagi para korban.

Penyelidikan Polisi dan Harapan Para Korban

Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Hardi Meidikson Samula, membenarkan adanya laporan dugaan penipuan tersebut. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Para korban berharap polisi segera mengungkap kasus ini dan memproses hukum pelaku. Kerugian materiil tentu sangat memberatkan, namun dampak psikologis juga perlu diperhatikan.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi namun tidak masuk akal. Verifikasi dan validasi informasi sangat penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Dengan kerugian yang mencapai miliaran rupiah, kasus ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinvestasi dan menghindari penipuan serupa di masa mendatang. Semoga pihak kepolisian dapat segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button