Cek Kesehatan Gratis 2025: 53 Juta Siswa SD-SMA Dapat Layanan
Indonesia Meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Nasional: Menjangkau Jutaan Siswa
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah resmi meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) secara nasional. Program ambisius ini bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda. CKG merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan.
Program ini menargetkan lebih dari 53 juta siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia. Pelaksanaan CKG dijadwalkan dimulai Juli 2025 di lebih dari 282 ribu sekolah dan madrasah. Per Juni 2025, telah dilakukan 11 juta pemeriksaan kesehatan, dengan rata-rata 200 ribu skrining per hari.
Skala dan Strategi Pelaksanaan CKG
Salah satu tantangan terbesar CKG adalah koordinasi antar kementerian dan memastikan keterjangkauan logistik di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Kemenkes menerapkan dua jalur utama pelaksanaan program.
- Jalur Fasilitas Kesehatan (Puskesmas): Siswa melakukan pemeriksaan di Puskesmas terdekat. Petugas kesehatan akan mengkoordinasikan pemeriksaan, terutama di daerah dengan fasilitas sekolah yang terbatas.
- Jalur Sekolah: Pemeriksaan massal dilakukan langsung di sekolah dan madrasah. Unit Kesehatan Sekolah (UKS) akan menjadi basis layanan pemeriksaan, dengan logistik alat kesehatan yang disediakan secara kolaboratif antara Puskesmas dan UKS.
Pelaksanaan pemeriksaan di sekolah dinilai lebih efisien karena siswa tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan. Model ini diharapkan dapat memaksimalkan jangkauan dan efisiensi program.
Jenis Pemeriksaan dan Fokus Kesehatan Jiwa
CKG menawarkan paket pemeriksaan kesehatan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan risiko kesehatan masing-masing kelompok usia.
- Kesehatan Fisik: Pemeriksaan meliputi tinggi badan, berat badan, penglihatan, pendengaran, kebersihan gigi dan mulut, dan status gizi.
- Kesehatan Jiwa: Skrining dini untuk mendeteksi gangguan emosional, kecemasan, depresi, dan stres. Hal ini sangat penting karena banyak gangguan kesehatan mental yang tidak terdeteksi sejak dini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya skrining kesehatan jiwa, mengingat prevalensi gangguan kesehatan mental yang cukup tinggi di Indonesia. Deteksi dini sangat krusial untuk intervensi dan penanganan yang tepat waktu.
Capaian dan Target Nasional CKG
Beberapa provinsi telah menunjukkan capaian skrining yang tinggi pada pertengahan tahun 2025. Jawa Tengah berada di peringkat teratas, diikuti Jawa Timur dan Jawa Barat.
Pemerintah menargetkan 280 juta pemeriksaan kesehatan hingga akhir periode program. Target lainnya adalah minimal separuh dari total siswa nasional telah selesai diskrining dalam tiga bulan pertama pelaksanaan di sekolah. Sosialisasi intensif telah dilakukan kepada berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan keberhasilan program secara nasional.
Revitalisasi Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Program CKG juga mencakup revitalisasi UKS agar lebih berperan aktif dalam layanan kesehatan preventif.
- Pelatihan Tenaga Kesehatan Sekolah: Peningkatan kapasitas dan keahlian tenaga kesehatan sekolah dalam melakukan pemeriksaan dan edukasi kesehatan.
- Pengadaan Peralatan Pemeriksaan: Pemenuhan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan skrining di sekolah.
- Peningkatan Kapasitas Pencatatan Digital: Implementasi sistem pencatatan digital yang efisien untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program.
Harapannya, UKS tidak hanya berfungsi sebagai ruang perawatan sementara, namun juga sebagai pusat edukasi pola hidup sehat bagi siswa. Revitalisasi UKS diharapkan mampu memperkuat sistem kesehatan di tingkat sekolah.
Dampak Jangka Panjang dan Harapan ke Depan
Jika berhasil mencapai target, CKG akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
- Peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan sejak usia dini.
- Deteksi dini masalah kesehatan fisik dan mental.
- Perbaikan status gizi dan tumbuh kembang anak.
- Pengurangan beban penyakit tidak menular di masa depan.
Dengan cakupan yang luas dan tantangan logistik yang kompleks, CKG merupakan program preventif paling ambisius di Indonesia. Kerja sama lintas sektor dan dukungan dari semua pihak sangat krusial untuk kesuksesan program ini. Suksesnya CKG bukan hanya akan meningkatkan kesehatan generasi muda, tetapi juga dapat menjadi model bagi negara berkembang lain dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Inisiatif ini menandai komitmen Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih sehat bagi anak bangsa.



