Banjir Lembang KBB: Trotoar Baru, Masalah Drainase Parah?
Perbaikan trotoar di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menuai sorotan. Proyek senilai Rp3,7 miliar yang ditargetkan selesai dalam 180 hari ini justru memicu permasalahan baru. Ketidaktepatan perencanaan mengakibatkan banjir kerap terjadi di sekitar Pasar Panorama Lembang, khususnya saat hujan deras. Hal ini disebabkan karena perbaikan trotoar tidak dibarengi perbaikan saluran drainase. Kondisi ini menimbulkan keresahan warga dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Pemkab Bandung Barat Soroti Proyek Trotoar Lembang
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyoroti proyek perbaikan trotoar yang dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, perbaikan trotoar seharusnya diintegrasikan dengan perbaikan saluran drainase. Saluran drainase yang terhambat menjadi salah satu penyebab utama banjir di Lembang. Pemkab Bandung Barat kini tengah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk mencari solusi.
Pemkab Bandung Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Permukiman tengah melakukan kajian teknis terkait saluran drainase. Koordinasi antar instansi sangat penting untuk memastikan perbaikan drainase dilakukan secara menyeluruh tanpa mengganggu infrastruktur di atasnya.
Jeje telah menyurati Pemprov Jabar untuk merevisi perencanaan proyek agar perbaikan saluran air terintegrasi dalam anggaran. Pemkab juga meminta pelaksana proyek memperhatikan kondisi lapangan agar tidak menimbulkan dampak lingkungan negatif.
Masalah Drainase yang Terabaikan
Proyek perbaikan trotoar yang merupakan kelanjutan proyek tahun sebelumnya, mengalami kendala di lapangan. Pemerintah Desa Lembang bahkan sempat dua kali menghentikan sementara proyek tersebut karena saluran drainase yang berada di bawah trotoar diabaikan.
Kepala Desa Lembang, Dikdik Sodikin, mengungkapkan keluhan warga terkait genangan air pasca hujan meskipun sebagian trotoar telah selesai diperbaiki. Perbaikan infrastruktur yang parsial hanya akan mempercantik trotoar tanpa menyelesaikan akar permasalahan banjir.
Warga berharap perbaikan infrastruktur di Lembang dilakukan secara holistik, bukan parsial. Hal ini penting agar dampak positif perbaikan infrastruktur dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Upaya Kolaborasi Pemkab dan Pemprov Jabar
Kolaborasi antara Pemkab Bandung Barat dan Pemprov Jabar sangat krusial dalam menyelesaikan permasalahan ini. Banyak titik drainase di Lembang yang melintasi jalan provinsi atau aset milik Pemprov Jabar.
Pemkab Bandung Barat berharap kajian teknis segera rampung sehingga langkah teknis selanjutnya dapat ditentukan. Pihaknya ingin memastikan proyek selesai tanpa meninggalkan masalah banjir.
Solusi yang terintegrasi antara perbaikan trotoar dan drainase sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya banjir di Lembang. Hal ini menuntut koordinasi dan kolaborasi yang efektif antar instansi terkait.
Ke depannya, perencanaan proyek infrastruktur di Lembang harus memperhatikan aspek holistik. Jangan sampai proyek yang sudah menghabiskan biaya besar justru menimbulkan masalah baru bagi masyarakat.
Proses perbaikan infrastruktur harus berorientasi pada penyelesaian masalah secara menyeluruh, bukan hanya berfokus pada estetika semata. Prioritas utama adalah kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat.




