Berita

Pendidikan Karakter: Kurikulum Mulok Gantikan Pelatihan Militer Anggota DPRD Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berencana merevolusi pendekatan pendidikan karakter di SMA. Langkah ini menandai pergeseran signifikan dari metode pelatihan berbasis militer yang sebelumnya diterapkan. Program baru ini akan fokus pada kurikulum muatan lokal (mulok) yang komprehensif dan berfokus pada pengembangan karakter siswa secara holistik.

Kurikulum Muatan Lokal: Pengganti Pelatihan Militer di SMA Jawa Barat

Anggota DPRD Jawa Barat, Abdul Karim, menjelaskan bahwa program pendidikan karakter berbasis barak militer akan digantikan dengan kurikulum mulok. Metode lama dianggap kurang efektif dan efisien.

Program baru ini akan menekankan pada pengembangan karakter siswa melalui berbagai pendekatan. Tidak hanya pelatihan baris-berbaris, tetapi juga penyuluhan hukum, bimbingan psikologis, dan kegiatan ekstrakurikuler yang membangun karakter.

Sekolah-sekolah di Jawa Barat berbeda dengan SMA Taruna Nusantara yang memiliki akses langsung ke fasilitas militer untuk pelatihan. Oleh karena itu, pendekatan mulok dinilai lebih tepat dan terjangkau.

Konsep “Panca Waluya” sebagai Landasan Pendidikan Karakter

Kurikulum mulok akan mengadopsi nilai-nilai “Panca Waluya” sebagai acuan utama. Kelima nilai tersebut adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), pinter (pintar), dan singer (gesit/tanggap).

Konsep Panca Waluya akan dijabarkan menjadi program praktis di tingkat provinsi. Program ini ditujukan untuk semua siswa SMA sederajat di Jawa Barat, baik yang berprestasi maupun yang memiliki masalah perilaku.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana untuk menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) dan silabus yang jelas untuk mendukung implementasi kurikulum mulok ini. Hal ini untuk memastikan program berjalan efektif dan terstruktur.

Implementasi dan Tantangan Kurikulum Muatan Lokal

Abdul Karim memperkirakan kurikulum mulok akan efektif diterapkan mulai tahun 2026. Hal ini memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk kajian, penyusunan payung hukum, dan penganggaran.

Selain kurikulum mulok, pemerintah juga berencana menambah kuota ASN untuk guru Bimbingan Konseling (BK). Guru BK akan berperan penting dalam mengadvokasi siswa yang membutuhkan perhatian khusus.

Upaya pengawasan juga akan ditingkatkan melalui pembatasan jam malam bagi siswa. Hal ini bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja, termasuk penggunaan narkoba dan tawuran. Patroli jam malam akan terus ditingkatkan.

Biaya yang dibutuhkan untuk mengirim siswa ke barak militer cukup besar. Kurikulum mulok dianggap sebagai alternatif yang lebih hemat biaya dan dapat menjangkau seluruh siswa di Jawa Barat. Program ini diharapkan dapat menekan angka kenakalan remaja dan menciptakan generasi muda yang berkarakter.

Penerapan kurikulum mulok ini menandakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membangun karakter generasi muda. Harapannya, pendekatan holistik ini akan lebih efektif dalam membentuk siswa menjadi individu yang sehat, baik, benar, pintar, dan tanggap. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk guru BK dan peran aktif keluarga, program ini berpotensi untuk menciptakan perubahan positif yang signifikan dalam dunia pendidikan di Jawa Barat.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button