Olahraga

Kenangan Gusnul Yakin: Legenda Persiter, John Tarkpor

Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. John Tarkpor Sonkaliey, pemain serba bisa asal Liberia yang pernah meniti karier di Indonesia, meninggal dunia di usia 38 tahun. Ia mengembuskan napas terakhir pada Senin (24/6) di Rumah Sakit SD Cooper, Monvoria, Liberia, setelah sebelumnya menderita demam.

Kepergian Tarkpor meninggalkan kesedihan mendalam, terutama bagi mereka yang pernah mengenal dan bekerja samanya. Salah satunya adalah Gusnul Yakin, pelatih Persiter Ternate yang pernah membina Tarkpor di awal kariernya di Indonesia.

Mengenang John Tarkpor: Awal Karier di Persiter Ternate

John Tarkpor pertama kali menjejakkan kaki di Indonesia pada musim 2005, bergabung dengan Persiter Ternate di Divisi Utama. Saat itu, usianya baru 20 tahun.

Gusnul Yakin, pelatih Persiter kala itu, mengenang bagaimana ia menemukan bakat Tarkpor. Ia dihubungi oleh seorang teman yang meminta untuk melihat kemampuan pemain muda asal Liberia tersebut.

Setelah menjalani masa trial, Gusnul Yakin langsung melihat potensi besar dalam diri Tarkpor. Meskipun memiliki skill individu yang mumpuni, terutama dalam hal dribbling, Gusnul Yakin menekankan pentingnya bermain sebagai tim.

Gusnul Yakin membina Tarkpor agar lebih fokus pada permainan tim. Hal ini terbukti efektif, dan Tarkpor pun berkembang menjadi pemain yang hebat.

Tandem Maut Tarkpor dan Rachmat ‘Poci’ Rivai

Di Persiter, Gusnul Yakin menempatkan Tarkpor sebagai penyerang sayap. Perannya adalah sebagai penyuplai bola untuk Rachmat ‘Poci’ Rivai, striker tunggal tim.

Meskipun postur keduanya tergolong kecil, Tarkpor dan Poci membentuk duet yang efektif di lini depan. Mereka saling mendukung dan menjadi tandem yang berbahaya bagi lawan.

Tarkpor seringkali menusuk ke pertahanan lawan untuk mencetak gol. Kerjasama keduanya menjadi salah satu kunci keberhasilan Persiter.

Gusnul Yakin mengingat Tarkpor sebagai sosok yang pendiam dan mudah bergaul dengan pemain lokal. Meskipun begitu, ia juga menyimpan kenangan lucu tentang Tarkpor yang pernah tertawa terbahak-bahak ketika ditanya arti kata “goblok” dalam bahasa Indonesia.

Kejutan dan Kesedihan Gusnul Yakin atas Kepergian Tarkpor

Gusnul Yakin mengaku terkejut mendengar kabar meninggalnya Tarkpor. Keduanya masih sering berkomunikasi hingga beberapa waktu sebelum Tarkpor wafat.

Tarkpor sempat berencana kembali ke Indonesia dan bermain untuk Malut United. Namun, Gusnul Yakin menyarankan agar Tarkpor mempertimbangkan kembali, mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi.

Setelah bermain untuk Persiter, Tarkpor melanjutkan kariernya di beberapa klub lain seperti Persitara Jakarta Utara, Persebaya Surabaya, dan Pelita Jaya. Namun, Ternate tampaknya memiliki tempat khusus di hatinya, karena ia kembali ke Persiter pada tahun 2013.

Hubungan Gusnul Yakin dan Tarkpor tetap terjalin erat meskipun keduanya telah terpisah di dunia sepakbola. Bahkan, Tarkpor pernah meminta bantuan keuangan kepada Gusnul Yakin saat mengalami kesulitan.

Kepergian John Tarkpor meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia, terutama bagi mereka yang pernah berjumpa dan mengenal sosok pemain yang rendah hati ini. Kisah kariernya di Indonesia, khususnya di Persiter Ternate, akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah sepak bola Indonesia.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button