Stop Insecure! Rahasia Kesehatan Mental Bebas Khawatir Penilaian Orang
Merasa khawatir akan penilaian orang lain bisa sangat melelahkan. Bagaimana cara menghentikannya?
Menurut pakar kesehatan mental Gayathri Arvind, kunci utamanya adalah memahami akar kekhawatiran tersebut.
Memahami Kekhawatiran: Lebih dari Sekadar Kecemasan
Kekhawatiran, menurut Arvind, merupakan bentuk kecemasan terhadap potensi ancaman atau kegagalan di masa depan. Ini bisa berupa ketakutan akan penolakan atau kegagalan.
Ironisnya, kekhawatiran awalnya bisa terasa menyenangkan. Otak kita dirancang untuk bertahan hidup, dan salah satu caranya adalah dengan memutar ulang skenario di kepala (rumination).
Ruminasi melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin, menimbulkan sensasi gairah atau kegembiraan. Namun, ini menciptakan siklus kekhawatiran yang sulit dihentikan.
Ilustrasi Sederhana: Reaksi Impulsif dan Ketidakamanan
Bayangkan Anda kelebihan berat badan dan mengambil sepiring besar nasi. Melihat pasangan Anda menatap, Anda langsung meletakkan piring.
Reaksi ini impulsif. Pasangan Anda mungkin tak bermaksud mengomentari makanan Anda. Ketidakamanan akan tubuh membuat Anda merasa dihakimi.
Anda menjadi “korban” situasi, padahal Anda sebenarnya berjuang dengan ketidakamanan diri sendiri.
Mengelola Ketidakamanan dan Mengubah Pola Pikir
Langkah pertama untuk berhenti bergantung pada penilaian orang lain adalah jujur pada diri sendiri.
Saat merasa cemas, tanyakan pada diri sendiri: “Bagaimana perasaan saya terhadap diri sendiri?”, dan “Apakah ada ketidakamanan yang belum teratasi?”.
Jika ada ketidakamanan, fokuslah pada pemahaman dan pengelolaannya. Ini akan mempermudah menghadapi interaksi sosial.
Jika tidak ada masalah dalam diri Anda, mungkin orang lain yang bermasalah, seperti sedang mengalami hari buruk atau ketidakamanan mereka sendiri.
Gunakan pendekatan solutif. Alihkan fokus dari kekhawatiran ke solusi. Dengan begitu, siklus kekhawatiran akan terputus.
Dengan memahami akar kekhawatiran dan mengelola ketidakamanan, Anda dapat menjalani hidup lebih otentik dan bebas dari beban penilaian orang lain. Fokus pada solusi, bukan masalah, akan membawa perubahan positif dalam hidup Anda.



