Rahasia Terungkap: Berbohong, Gejala Gangguan Mental atau Strategi Bertahan Hidup?

Berbohong, bagi sebagian orang, menjadi cara mudah mencapai tujuan. Seringkali, berbohong terasa lebih efektif daripada kejujuran.
Kebohongan adalah kebalikan dari kejujuran; menyembunyikan atau memutarbalikkan kebenaran. Ini adalah tindakan menipu yang berakar pada kondisi psikologis individu.
Berbohong: Perlindungan Diri atau Kebiasaan Berbahaya?
Pada anak-anak, berbohong seringkali muncul sebagai mekanisme pertahanan diri. Mereka berbohong untuk menghindari hukuman atau rasa takut.
Namun, motif berbohong juga bisa berupa keinginan akan pujian, pengakuan, atau menghindari rasa malu. Ini bisa menjadi kebiasaan yang sulit diubah.
Kebiasaan berbohong, meski awalnya tampak sepele, berdampak negatif pada kesehatan mental jangka panjang. Ini dapat membentuk pola perilaku yang berlangsung hingga dewasa.
Dampak Negatif Berbohong terhadap Kesehatan Mental dan Sosial
Dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, menjelaskan bahwa berbohong yang berkelanjutan dapat membentuk nilai hidup seseorang. Ini bisa mengganggu relasi sosial dan keseimbangan jiwa.
Lebih dari itu, kebiasaan berbohong yang dimulai sejak kecil bisa berkembang menjadi gangguan kepribadian serius. Gangguan ini antara lain antisosial, borderline (BPD), dan narsistik.
Individu dengan gangguan kepribadian tersebut tak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Mereka mungkin memaksakan kehendak atau bahkan menyakiti orang lain.
Kebohongan juga bersifat adiktif. Pelepasan dopamin saat berbohong memicu perilaku kompulsif dan keinginan untuk terus berbohong.
Mengatasi Kebiasaan Berbohong dan Membangun Kejujuran
Konsekuensi berbohong bisa sangat merugikan. Oleh karena itu, penting untuk membangun kejujuran sejak dini.
Orang tua dan lingkungan sekitar berperan penting dalam membentuk karakter jujur pada anak. Ajarkan mereka pentingnya berkata jujur dan hadapi konsekuensi kesalahan dengan bijak.
Bagi individu yang sudah terbiasa berbohong, terapi dan konseling dapat membantu mengatasi kebiasaan ini. Mencari bantuan profesional sangat dianjurkan.
Membangun kejujuran membutuhkan komitmen dan kesadaran diri. Ini adalah proses yang memerlukan waktu dan usaha, namun hasilnya akan sangat berharga untuk kesehatan mental dan relasi sosial yang lebih baik.
Kejujuran, meskipun terkadang sulit, pada akhirnya membangun kepercayaan dan hubungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Ini investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif dalam kehidupan seseorang.