Plt Dindikbud Banten Sangkal Pernyataan “Kampungan”, Klarifikasi Resmi Soal Tangerang

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Lukman, membantah pernyataan yang beredar di media online. Ia menegaskan tidak pernah menyebut warga Tangerang “kampungan”.
Pernyataan tersebut muncul setelah wawancara usai acara sosialisasi program sekolah gratis di Kota Tangerang pada 13 Juni 2025.
Bantahan Resmi Plt Kepala Dindikbud Banten
Lukman menyatakan keheranannya atas pemberitaan yang dinilai telah memelintir pernyataannya. Ia menekankan tidak pernah menggunakan kata-kata yang menyinggung warga Tangerang.
Ia menduga adanya kesalahpahaman dalam konteks pernyataannya, yang akhirnya menimbulkan polemik di masyarakat.
Kronologi Pernyataan dan Klarifikasi
Awalnya, awak media menanyakan kepadanya mengenai antrean panjang warga di Disdukcapil untuk mengurus legalisir dokumen kependudukan.
Lukman menjelaskan penggunaan sistem digital untuk KK dan akte kelahiran digital yang telah menghilangkan kebutuhan legalisir. Ia menambahkan bahwa legalisir mungkin masih dibutuhkan di daerah-daerah tertentu, dan tidak secara spesifik menunjuk Kota Tangerang.
Ia menekankan penggunaan frasa “daerah-daerah perkampungan” hanya untuk menjelaskan konteks, bukan sebagai penyebutan langsung terhadap warga Tangerang.
Lukman menyatakan penjelasannya tersebut disalahartikan dan dipelintir menjadi pernyataan yang bernada negatif.
Reaksi Publik dan Permohonan Maaf
Sejumlah LSM dan mahasiswa mengecam pernyataan yang dianggap menyinggung warga Kota Tangerang.
Aksi unjuk rasa pun dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muslim (IMM) Tangerang di KP3B Serang pada 18 Juni 2025.
Meskipun membantah pernyataan tersebut, Lukman tetap menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.
Ia menghargai kritik dan aksi unjuk rasa sebagai bagian dari demokrasi, dan menegaskan kembali komitmennya untuk berhati-hati dalam berkomunikasi ke depannya.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya akurasi dan tanggung jawab dalam pelaporan berita, serta perlunya kehati-hatian dalam menyampaikan informasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan polemik di masyarakat. Permohonan maaf Lukman menunjukkan sikap responsif dan bijak dalam menghadapi kritik publik.