Misteri Keluarga Erni Ariyanti: Sengketa Pulau Aceh & Profil Ketua DPRD Sumut

Erni Ariyanti Sitorus, Ketua DPRD Sumatera Utara dari Partai Golkar, mendadak menjadi sorotan publik. Pernyataannya terkait sengketa wilayah empat pulau antara Sumatera Utara dan Aceh menuai kontroversi.
Ia mendorong pemerintah provinsi untuk mempertahankan pulau-pulau tersebut, yang saat ini secara sah menjadi milik Aceh. Hal ini dianggap oleh banyak pihak sebagai isu sensitif yang perlu ditangani dengan lebih hati-hati.
Kontroversi Pernyataan Erni Ariyanti dan Reaksi Publik
Pernyataan Erni Ariyanti memicu perdebatan di masyarakat. Banyak yang menilai pendekatannya kurang bijaksana mengingat kompleksitas isu batas wilayah antarprovinsi.
Pernyataan tersebut juga memicu penelusuran publik terhadap latar belakang Erni Ariyanti, termasuk keluarganya. Berbagai komentar bermunculan di media sosial, sebagian menyoroti asal-usul dan orang tuanya.
Latar Belakang Erni Ariyanti: Jejak Politik Keluarga
Erni Ariyanti Sitorus lahir pada 5 Oktober 1990 di Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Ia memiliki latar belakang pendidikan hukum, meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) dan Magister Kenotariatan (M.Kn.).
Kiprah politiknya tak lepas dari pengaruh ayahnya, Khairuddin Syah Sitorus atau Haji Buyung. Haji Buyung merupakan tokoh berpengaruh di politik lokal, pernah menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu Utara selama dua periode (2010-2015 dan 2016-2021).
Namun, Haji Buyung juga pernah tersandung kasus korupsi. Ia divonis 1 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp100 juta terkait kasus suap DAK APBN tahun 2017 dan 2018. Putusan ini dijatuhkan Pengadilan Negeri Medan pada 8 April 2021.
Erni Ariyanti: Perempuan Kedua di Puncak DPRD Sumut
Erni Ariyanti menorehkan sejarah sebagai perempuan kedua yang memimpin DPRD Sumut. Sebelumnya, posisi tersebut dijabat Darmataksiah pada periode 2008-2009.
Keberhasilannya menjadi Ketua DPRD Sumut menunjukkan representasi perempuan dalam kepemimpinan daerah. Prestasinya ini patut diapresiasi terlepas dari kontroversi yang tengah dihadapinya.
Kontroversi seputar pernyataan Erni Ariyanti menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam menangani isu sensitif yang melibatkan batas wilayah dan sentimen daerah. Latar belakang keluarganya juga menjadi perhatian publik, menambah kompleksitas situasi. Perjalanan karier Erni sebagai perempuan pemimpin di Sumatera Utara tetap menarik untuk diikuti.