Berita

Gaji Komisaris Yovie Widianto di Pupuk Indonesia: Berapa Besar?

Musisi legendaris Yovie Widianto resmi menjabat sebagai Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) pada 16 Juni 2025. Ia menggantikan Anwar Sanusi.

Besaran Remunerasi Komisaris PT Pupuk Indonesia

Berdasarkan Laporan Tahunan 2024 Pupuk Indonesia dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-3/MBU/03/2023, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi BUMN terdiri dari beberapa komponen. Komponen utamanya adalah gaji pokok, tunjangan, dan potensi tantiem.

Gaji Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45% dari gaji Direktur Utama. Komisaris biasa, seperti Yovie Widianto, akan menerima 90% dari gaji Komisaris Utama.

Tunjangan yang diterima meliputi Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan transportasi, dan asuransi purnajabatan. Komisaris juga mendapatkan fasilitas kesehatan dan bantuan hukum jika diperlukan.

Tantiem atau insentif kinerja diberikan jika perusahaan mencapai target laba dan KPI di atas 100%. Perhitungan tantiem mirip dengan gaji pokok, dengan proporsi yang sama antara Komisaris Utama dan Komisaris biasa.

Pajak atas honorarium dan tunjangan ditanggung perusahaan. Namun, pajak atas tantiem menjadi beban pribadi Komisaris.

Rincian Remunerasi Komisaris PT Pupuk Indonesia Tahun 2024

Data remunerasi Komisaris PT Pupuk Indonesia tahun 2024 memberikan gambaran potensi penghasilan Yovie Widianto. Anwar Sanusi, pendahulunya, menerima total Rp 2.081.000.000 (termasuk THR).

Komisaris Utama, Darmin Nasution, menerima total Rp 2.293.830.000 (termasuk THR). Angka ini menjadi patokan untuk memperkirakan pendapatan Komisaris lainnya.

Komisaris Independen seperti Mustoha Iskandar dan Suwandi menerima total Rp 2.081.000.000. Sementara Komisaris Independen dengan masa jabatan lebih singkat, seperti Riswinandi, menerima angka yang lebih rendah.

Febrio Nathan Kacaribu dan Ari Dwipayana juga menerima total remunerasi sebesar Rp 2.081.000.000 (termasuk THR). Hal yang sama berlaku bagi Komisaris Farhat Brachma.

Perkiraan Gaji Yovie Widianto dan Implikasinya

Dengan mengacu pada remunerasi Komisaris lain di PT Pupuk Indonesia tahun 2024, diperkirakan Yovie Widianto akan menerima penghasilan tahunan yang signifikan, mencapai miliaran rupiah. Ini belum termasuk potensi tantiem.

Penunjukan Yovie Widianto diharapkan memberikan perspektif baru bagi PT Pupuk Indonesia. Kehadirannya dari latar belakang yang berbeda bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan BUMN tersebut. Ke depannya, transparansi remunerasi di BUMN perlu terus ditingkatkan agar publik dapat lebih memahami pengelolaan keuangan perusahaan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button