Berita

Rahasia Sukses PPG 2025: Kuasai Modul 2 PSE Experiential Learning Kolb!

Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 kembali menyoroti pembelajaran sosial emosional (PSE). Modul 2, khususnya Topik 3, membahas Experiential Learning menurut David Kolb secara mendalam.

Pemahaman mendalam tentang Experiential Learning sangat penting bagi calon guru. Materi ini membantu guru mengembangkan kemampuan mengajar yang efektif dan berpusat pada siswa.

Memahami Experiential Learning menurut David Kolb

Experiential Learning, menurut David Kolb, menekankan pengalaman langsung sebagai sumber utama pengetahuan. Ini berbeda dengan pembelajaran yang hanya berfokus pada teori tanpa praktik.

Model pembelajaran ini dianggap efektif karena melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar. Pengalaman langsung membantu mereka membangun pemahaman yang lebih dalam dan bermakna.

Komponen Utama Model Experiential Learning Kolb

Model Experiential Learning Kolb terdiri dari empat komponen utama: pengalaman konkrit, observasi reflektif, konseptualisasi abstrak, dan pengujian aktif.

Keempat komponen ini saling berkaitan dan membentuk siklus pembelajaran yang berkelanjutan. Setiap komponen memiliki peran penting dalam membangun pengetahuan dan keterampilan siswa.

Salah satu kunci keberhasilan model ini adalah refleksi aktif. Siswa didorong untuk merenungkan pengalaman mereka dan menghubungkannya dengan teori.

Proses pengujian aktif memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh dalam situasi nyata.

Mengenali dan Menerapkan Gaya Belajar dalam Experiential Learning

Guru perlu memahami berbagai gaya belajar siswa agar dapat menerapkan Experiential Learning secara efektif.

Beberapa siswa mungkin lebih reflektif, cenderung mengamati dan merenung sebelum bertindak. Yang lainnya mungkin lebih aktif, lebih suka langsung mencoba dan bereksperimen.

Dengan mengenali gaya belajar siswa, guru dapat merancang aktivitas pembelajaran yang sesuai dan mengakomodasi kebutuhan setiap individu.

Penggunaan observasi dan pencatatan perilaku siswa merupakan langkah penting untuk memahami gaya belajar mereka. Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat sasaran.

Contoh observasi meliputi menentukan target perilaku siswa, menentukan siapa yang akan melakukan observasi, menentukan durasi pengamatan, dan menentukan alat yang akan digunakan.

Kesimpulannya, pemahaman yang komprehensif terhadap Experiential Learning sangat penting bagi guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang efektif dan bermakna bagi siswa. Model Kolb, dengan empat tahapannya yang saling berkaitan, menawarkan kerangka kerja yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut. Kemampuan guru untuk mengenali dan mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa akan menjadi kunci keberhasilan penerapan model ini.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button