Saddil Ramdani: Petualangan dari Sabah, Mendarat di Persib Bandung

Karier Saddil Ramdani, winger lincah asal Sulawesi Tenggara, selalu menarik perhatian. Kecepatan, dribel, dan teknik individu mumpuni menjadi ciri khasnya di lapangan hijau.
Namun, perjalanan kariernya tak selalu mulus. Setelah beberapa musim berkiprah di sepak bola Malaysia, Saddil kini kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Persib Bandung untuk musim depan. Kisah perjalanan dan kebangkitan pemain ini layak untuk disimak.
Awal Karier dan Kasus Kekerasan
Saddil memulai karier profesionalnya di usia yang sangat muda, 17 tahun, bersama Persela Lamongan. Bakatnya langsung bersinar dan menarik perhatian banyak pihak.
Di Persela, Saddil membuktikan dirinya sebagai salah satu talenta terbaik Indonesia. Namun, kariernya sempat terhenti akibat kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2018. Kasus ini sempat mencoreng namanya dan mengancam masa depannya.
Meski kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, dampaknya cukup signifikan bagi citra Saddil di mata publik.
Merantau ke Malaysia dan Perkembangan Karier
Saddil menunjukkan mental baja dengan merantau ke Malaysia. Pada tahun 2019, ia bergabung dengan Pahang FA dan menunjukkan penampilan kompetitif di Liga Super Malaysia.
Setelah sempat kembali ke Indonesia bersama Bhayangkara FC pada tahun 2020, pandemi COVID-19 menghentikan kompetisi. Ia kemudian kembali ke Malaysia dan bergabung dengan Sabah FC pada tahun 2021.
Empat tahun membela Sabah FC, Saddil semakin matang. Ia tak hanya dikenal sebagai winger cepat, tetapi juga mampu berkontribusi signifikan dalam transisi bertahan.
Selama di Sabah FC, Saddil mencatatkan 88 penampilan dengan 22 gol dan 30 assist, membantu timnya meraih peringkat ketiga Liga Super Malaysia selama tiga musim terakhir.
Pengganti yang Layak untuk Ciro Alves di Persib Bandung
Kini, Saddil bergabung dengan Persib Bandung, juara back-to-back BRI Liga 1, dengan kontrak tiga musim. Ia diharapkan menjadi pengganti yang sepadan untuk Ciro Alves.
Kepindahannya disambut antusias oleh Bobotoh (suporter Persib). Gaya bermain Saddil, yang cepat, agresif, dan piawai dalam duel satu lawan satu, dianggap sesuai dengan filosofi menyerang Persib di bawah pelatih Bojan Hodak.
Kehadiran Saddil di Persib sangat dinantikan, terutama mengingat Persib juga akan berlaga di AFC Champions League 2.
Kecepatan dan kemampuannya dalam melewati lawan akan menjadi senjata andalan Maung Bandung di musim depan.
Perjalanan di Timnas Indonesia
Saddil juga memiliki prestasi membanggakan di level timnas. Ia pernah memperkuat Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur, dari U-16, U-19, U-23 hingga tim senior.
Namun, selama satu setengah tahun terakhir, Saddil seolah absen dari Timnas Indonesia. Penampilan terakhirnya bersama Timnas terjadi pada Januari 2024 saat uji coba melawan Timnas Libya.
Pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert belum mengembalikannya ke skuad Garuda. Namun, kesempatan bermain di Persib berpotensi membuka jalan bagi kembalinya Saddil ke Timnas Indonesia.
Secara keseluruhan, perjalanan karier Saddil Ramdani menunjukkan kegigihan dan semangat juang yang tinggi. Setelah melewati berbagai tantangan, ia kini siap menghadapi babak baru yang penuh harapan bersama Persib Bandung. Semoga kiprahnya di Persib akan semakin cemerlang dan kembali membuka peluangnya untuk berkontribusi di Timnas Indonesia.