Pabrik Minyak Merah Klekat: Pembangunan Diawasi Pemerintah Desa

Pembangunan pabrik minyak merah di Desa Klekat, Kutai Kertanegara (Kukar), Kalimantan Timur, terus berjalan. Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut aktif mengawal proyek strategis ini, sesuai arahan Bupati Edi Darmansyah. Pabrik ini diharapkan memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal Kukar. Proyek ini juga merupakan bagian dari program hilirisasi kelapa sawit yang sedang digencarkan pemerintah.
Langkah percepatan pembangunan pabrik ini didorong oleh pengalaman krisis minyak goreng tahun 2023. Krisis tersebut menyadarkan pentingnya kemandirian pengolahan minyak nabati di Kukar, yang memiliki perkebunan sawit luas. Dengan adanya pabrik ini, diharapkan permasalahan kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng dapat diatasi di masa mendatang.
Dorong Percepatan Pembangunan Lewat Koordinasi Lintas Sektor
Plt. Camat Kembang Janggut, Suhartono, menjelaskan koordinasi lintas sektor menjadi kunci percepatan pembangunan. Pihaknya menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, kelompok tani, pelaku usaha, dan dinas teknis Pemkab Kukar.
Koordinasi ini bertujuan memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan target waktu. Suhartono menekankan bahwa proyek ini sejalan dengan arahan Bupati untuk mengawal pembangunan pabrik minyak merah di Desa Klekat sebagai lokasi prioritas di tahun 2025.
Bagian dari Program Hilirisasi Kelapa Sawit
Pabrik minyak merah ini merupakan bagian dari program hilirisasi kelapa sawit. Minyak merah, berbeda dengan minyak goreng komersial, merupakan produk setengah jadi yang masih mempertahankan kandungan alami seperti beta-karoten dan vitamin E.
Kandungan alami ini membuat minyak merah lebih sehat. Proses produksinya relatif sederhana dan cocok dikembangkan di wilayah pertanian berbasis rakyat, seperti Kecamatan Kembang Janggut yang kaya akan perkebunan sawit.
Keunggulan Pabrik Minyak Merah
Pabrik minyak merah mudah dikembangkan karena prosesnya sederhana. Ketersediaan bahan baku dari kebun sawit milik masyarakat juga menjamin keberlanjutan pasokan tandan buah segar (TBS).
Kecamatan Kembang Janggut sangat potensial untuk pengembangan pabrik ini. Kelimpahan TBS dari kebun sawit masyarakat memastikan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan.
Kemandirian Ekonomi Desa dan Dukungan Pemerintah
Pabrik ini diharapkan menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan nilai tambah komoditas sawit, dan mendorong kemandirian ekonomi desa. Ia juga akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan industri pengolahan berbasis potensi desa.
Suhartono menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya tentang pabrik, tetapi juga penguatan ekonomi rakyat. Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut memastikan pembangunan berjalan lancar karena manfaatnya yang besar bagi masyarakat.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Dinas Perkebunan Kukar dan Dinas Koperasi dan UKM turut mendukung pembangunan pabrik ini. Sejak 2022, Kementerian Koperasi dan UKM RI mendorong pendirian pabrik minyak merah skala kecil di tingkat koperasi petani.
Program ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi hijau dan peningkatan kesejahteraan petani sawit. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menekankan pentingnya hilirisasi kelapa sawit berbasis koperasi.
Pabrik minyak merah di Desa Klekat akan menjadi yang pertama di Kukar dengan pendekatan kemitraan antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan koperasi. Model ini diharapkan menjadi contoh bagi transformasi industri kelapa sawit rakyat menuju sistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Suhartono optimistis proyek ini akan selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.