Presiden Meksiko Respons Kerusuhan Los Angeles: Nama Terlibat?
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dengan tegas membantah tuduhan dari Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem. Noem menuduh Sheinbaum mendorong aksi protes terkait imigrasi di Los Angeles yang berujung kerusuhan. Sheinbaum menyebut tuduhan tersebut sepenuhnya salah dan menegaskan komitmennya untuk mengecam kekerasan.
Pernyataan penolakan Sheinbaum disampaikan melalui media sosial, menyusul tuduhan Noem yang dilontarkan di Gedung Putih. Insiden ini menambah ketegangan hubungan kedua negara terkait kebijakan imigrasi AS.
Bantahan Keras Sheinbaum atas Tuduhan Provokasi
Sheinbaum secara langsung membantah tuduhan Kristi Noem melalui media sosial. Ia menegaskan bahwa dirinya selalu mengutuk aksi kekerasan dan menyerukan warga Meksiko di AS untuk tetap damai. Pernyataan ini didukung dengan unggahan ulang video konferensi pers sebelumnya.
Ia menekankan bahwa posisi pemerintah Meksiko selalu membela warga negaranya yang bekerja keras di AS, sambil tetap mengutuk tindakan anarkis yang terjadi. Sheinbaum secara konsisten menekankan pentingnya aksi damai dalam penyampaian aspirasi.
Aksi Protes di Los Angeles dan Kerusuhan yang Terjadi
Unjuk rasa terkait kebijakan imigrasi AS berlangsung di beberapa kota besar, termasuk Los Angeles, New York, Atlanta, Chicago, dan San Francisco. Meskipun sebagian besar berlangsung damai, aksi protes di Los Angeles diwarnai kerusuhan.
Kerusuhan ditandai dengan aksi pembakaran, penjarahan, dan vandalisme. Kepolisian Los Angeles melaporkan lebih dari 23 pusat bisnis dijarah dan lebih dari 500 orang ditangkap. Kerusuhan ini dipicu oleh penangkapan sejumlah imigran ilegal oleh otoritas imigrasi AS.
Tuduhan Noem dan Eskalasi Ketegangan AS-Meksiko
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, secara terbuka menuding Claudia Sheinbaum sebagai pihak yang memprovokasi kerusuhan di Los Angeles. Tuduhan ini disampaikan langsung kepada wartawan di Gedung Putih.
Noem mengecam tindakan Sheinbaum yang dianggapnya mendorong aksi protes yang berujung kekerasan. Pernyataan Noem ini tentunya meningkatkan ketegangan antara Meksiko dan Amerika Serikat, khususnya dalam konteks kebijakan imigrasi yang selalu menjadi isu sensitif di antara kedua negara.
Pernyataan keras dari Noem ini menandai babak baru dalam ketegangan hubungan AS-Meksiko. Perbedaan pandangan mengenai penanganan imigrasi dan penanganannya selalu menjadi titik rawan dalam hubungan bilateral kedua negara. Ke depannya, bagaimana kedua negara merespon insiden ini akan menjadi sorotan dunia internasional. Baik Meksiko maupun AS perlu mempertimbangkan langkah-langkah diplomatik untuk meredakan ketegangan. Pernyataan resmi dan jalur diplomasi menjadi krusial untuk menjaga stabilitas hubungan kedua negara. Situasi ini juga menyoroti kompleksitas isu imigrasi dan pentingnya komunikasi yang efektif antara kedua negara.