Berita

Prabowo Subianto: Rp 33 Triliun Kontrak Industri Pertahanan Ditandatangani

Presiden Prabowo Subianto menjadi saksi penting penandatanganan kontrak industri pertahanan senilai Rp 33 triliun. Penandatanganan ini berlangsung di sela-sela acara Indonesia Defence 2025, meliputi 27 kontrak industri pertahanan dan peningkatan fasilitas 20 Rumah Sakit TNI.

Acara yang dihadiri Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menko Polkam Budi Gunawan ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memodernisasi alutsista dan memperkuat sistem pertahanan negara.

Kontrak Industri Pertahanan Senilai Rp 33 Triliun

Penandatanganan kontrak tersebut melibatkan Kementerian Pertahanan dan sejumlah perusahaan besar di Indonesia. Kerja sama ini mencakup pengadaan dan peningkatan kemampuan berbagai peralatan pertahanan.

Nilai total kontrak yang mencapai Rp 33 triliun menunjukkan komitmen besar pemerintah untuk memperkuat sektor pertahanan negara.

Proses penandatanganan berlangsung setelah Presiden Prabowo meninjau pameran di Indonesia Defence 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2025).

Daftar Perusahaan yang Terlibat

Sejumlah perusahaan besar nasional turut berpartisipasi dalam proyek ambisius ini. Kerja sama ini diharapkan akan memacu pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri.

Berikut daftar perusahaan yang terlibat dalam penandatanganan kontrak tersebut:

  • PT PAL Indonesia
  • PT Dirgantara Indonesia
  • PT Pindad
  • PT LEN
  • PT Dahana
  • PT Republik Defens Indonesia
  • PT Praba Cipta Mandiri
  • PT Nusantara Turbine Propulsi
  • PT Agrapana Nugraha Katara
  • PT Tesco Indomaritim
  • PT Indonesia Defence Systems
  • PT Aggiomultimex International Group
  • PT Sapta Cakra Manunggal
  • PT Mitra Harapan Abadi
  • PT Mulia Buana Dharma Trans
  • PT Noahtu Shipyard
  • Ellips Projects UK (berkolaborasi dengan BUMS)

Indonesia Defence 2025: Pendorong Modernisasi Pertahanan

Indonesia Defence 2025 sendiri resmi dibuka oleh Presiden Prabowo. Pameran ini menjadi wadah bagi industri pertahanan dalam negeri untuk berkolaborasi dan meningkatkan kemampuan.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antar negara dalam pengembangan teknologi pertahanan.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pameran ini memberikan kesempatan kepada industri pertahanan dalam negeri, industri pertahanan negara sahabat, dunia akademisi, pimpinan politik dan kemasyarakatan, serta generasi muda Indonesia untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains, khususnya di bidang pertahanan.

Pameran ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi pertahanan yang lebih maju di Indonesia. Kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan internasional juga akan mempercepat proses modernisasi alutsista.

Penandatanganan kontrak senilai Rp 33 triliun ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk membangun kekuatan pertahanan yang tangguh dan modern. Partisipasi perusahaan-perusahaan dalam negeri juga memperkuat kemandirian Indonesia di sektor pertahanan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button