Gaya Hidup

Durasi Ereksi Normal? Faktor Penentu & Cara Mengatasinya

Banyak pria berasumsi bahwa fungsi seksual mereka normal jika mampu mempertahankan ereksi lama saat berhubungan intim. Namun, durasi ereksi sebenarnya bervariasi antar individu. Lalu, berapa lama ereksi yang dianggap normal?

Artikel ini akan membahas durasi ereksi normal pada pria, faktor-faktor yang memengaruhi lamanya ereksi, dan kondisi medis yang perlu diwaspadai terkait masalah ereksi.

Berapa Lama Ereksi Normal Berlangsung?

Ereksi diawali dengan rangsangan seksual pada titik-titik sensitif pada penis. Rangsangan ini memicu otot penis rileks, memungkinkan darah mengalir masuk.

Aliran darah meningkatkan tekanan dalam penis, menyebabkan penis mengeras, membesar, dan mengalami ereksi. Mekanisme ini konsisten, namun durasinya berbeda-beda.

Suatu penelitian oleh Dr. Brendan Zietsch dari University of Queensland, Australia, meneliti durasi ereksi pada 500 pasangan heteroseksual dari lima negara.

Penelitian yang dipublikasikan dalam *Journal of Sexual Medicine* (2005) ini menemukan durasi ereksi terpendek 33 detik dan terpanjang 44 menit.

Rata-rata durasi ereksi dalam penelitian tersebut adalah 5,4 menit (5 menit 24 detik). Angka ini mungkin tampak singkat.

Namun, survei lain di Amerika Serikat tahun 2008 oleh Penn State University menunjukkan hubungan intim ideal berlangsung 3-13 menit. Rentang ini dianggap ideal, tidak terlalu singkat atau lama.

Faktor yang Menyebabkan Kesulitan Ereksi

Berdasarkan penelitian Dr. Zietsch, rata-rata durasi ereksi normal adalah 5,4 menit. Namun, durasi ini sangat bervariasi.

Beberapa faktor berkontribusi pada perbedaan ini, diantaranya kondisi kesehatan, usia, dan faktor lainnya.

1. Kondisi Kesehatan

Pria sehat dapat mengalami ereksi dari beberapa detik hingga beberapa puluh menit, bahkan ereksi spontan tanpa rangsangan seksual.

Namun, berbagai masalah kesehatan, baik fisik maupun psikologis, dapat mengganggu kemampuan ereksi.

  • Hambatan aliran darah ke penis.
  • Kerusakan saraf akibat diabetes, gangguan prostat, atau kerusakan saraf tulang belakang.
  • Masalah mental seperti kecemasan, depresi, atau rasa malu berlebihan.
  • Penurunan hormon testosteron.
  • Penggunaan obat-obatan yang memengaruhi fungsi seksual, seperti obat penurun tekanan darah, antidepresan, atau obat penyakit jantung.

2. Usia

Kadar hormon testosteron menurun seiring bertambahnya usia. Testosteron penting untuk sistem reproduksi, termasuk libido.

Penurunan testosteron dapat mengurangi libido dan mempersulit mempertahankan ereksi, berdampak pada kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

3. Faktor Lainnya

Ereksi terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan penyebab dan waktu kejadiannya.

  • Psikogenik: Terjadi setelah memikirkan atau membayangkan hal seksual.
  • Nokturnal: Terjadi spontan saat tidur atau bangun tidur, dapat berlangsung hingga 25 menit.
  • Refleksogenik: Terjadi akibat sentuhan fisik atau rangsangan pada penis.

Faktor yang Memengaruhi Durasi Ereksi Normal

Ereksi tiba-tiba tanpa nyeri umumnya normal, penyebabnya belum sepenuhnya dipahami.

Namun, ereksi yang berlangsung lebih dari dua jam disertai nyeri disebut priapismus. Kondisi ini serius dan membutuhkan penanganan segera.

Priapismus terjadi karena darah terjebak di penis dan tidak bisa mengalir keluar. Kondisi ini sering terjadi berulang.

Beberapa faktor penyebab priapismus meliputi anemia sel sabit, penggunaan antidepresan dan anticemas, pengencer darah seperti warfarin, dan cedera penis.

Durasi ereksi normal sangat bervariasi antar individu. Tidak ada patokan pasti mengenai durasi ereksi yang ideal.

Selama penis berfungsi normal, durasi ereksi biasanya bukan masalah besar. Konsultasikan dengan dokter jika mengalami disfungsi ereksi atau gangguan reproduksi lainnya.

Singkatnya, walau rata-rata durasi ereksi tercatat sekitar 5,4 menit, variasi ini sangat luas dan normal. Fokus utama adalah kesehatan dan fungsi penis secara keseluruhan, bukan sekadar durasi ereksinya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button