Berita

Uang Kurban & BLT Aceh Raib, Pegawai Nekat Gunakannya

Seorang pegawai kontrak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, Banda Aceh, berinisial AA (38), diamankan pihak kepolisian karena membuat laporan palsu. AA melaporkan kehilangan uang sebesar Rp 160 juta dan sebuah tablet milik rumah sakit. Namun, investigasi polisi mengungkap fakta mengejutkan di balik laporan tersebut.

Ternyata, sebagian besar uang yang dilaporkan hilang telah digunakan AA untuk kepentingan pribadi, termasuk untuk judi online.

Kehilangan Uang Kurban dan BLT

AA, yang bertugas sebagai kasir, awalnya mengklaim kehilangan uang Rp 160 juta. Jumlah tersebut terdiri dari uang kurban sebesar Rp 140 juta dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk Gampong Kandang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, sebesar Rp 20 juta.

Laporan kehilangan ini membuat pihak kepolisian dari Polsek Darul Imarah langsung melakukan penyelidikan.

Penyelidikan Polisi Mengungkap Kebenaran

Polisi memeriksa sejumlah saksi dan melakukan penyelidikan menyeluruh. Hasilnya, polisi menemukan bahwa uang tersebut disimpan AA di sebuah brankas di dalam rumah sakit.

Lebih dari Rp 125 juta berhasil ditemukan di brankas tersebut. Hal ini membuktikan bahwa laporan kehilangan yang dibuat AA adalah palsu.

Penggunaan Uang untuk Judi Online dan Kebutuhan Pribadi

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, terungkap bahwa AA telah menggunakan sekitar Rp 35 juta lebih dari uang yang dilaporkan hilang untuk kepentingan pribadi.

Uang tersebut digunakan untuk bermain judi online dan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya yang lain. Polisi menyebutnya sebagai “berfoya-foya”.

Status Hukum AA

Saat ini, AA masih ditahan di Mapolsek Darul Imarah untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terkait kasus ini.

Polisi akan menjerat AA dengan pasal yang sesuai dengan perbuatannya.

Dampak Kasus Terhadap Kepercayaan Publik

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan di instansi pemerintah, khususnya rumah sakit.

Kejadian ini juga menjadi sorotan karena melibatkan dana kurban dan BLT yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Proses hukum akan terus berjalan dan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Semoga kasus ini juga dapat meningkatkan pengawasan dan pencegahan tindakan serupa di masa mendatang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button