17 Remaja Ditangkap, Siap Tawuran Bawa Sajam Jakpus

Sebanyak 17 remaja di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, berhasil digagalkan polisi dari aksi tawuran. Mereka ditangkap dini hari tadi oleh Tim Perintis Polda Metro Jaya sebelum bentrokan antar kelompok Gambreng dan Supri (Sunter Priok) terjadi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, membenarkan penangkapan tersebut. Para remaja kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Johar Baru.
Penangkapan 17 Remaja yang Hendak Tawuran
Polisi mengamankan 17 remaja berusia 13 hingga 21 tahun. Mereka diduga hendak melakukan tawuran brutal.
Sebagai barang bukti, polisi menyita senjata tajam jenis corbek (cocor bebek). Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 358 KUHP tentang ikut serta dalam perkelahian atau penyerangan.
Penggagalan Tawuran Berkat Patroli Rutin
Kapolsek Johar Baru, Kompol Saiful Anwar, menjelaskan bahwa patroli rutin menjadi kunci keberhasilan penggagalan tawuran ini.
Pihaknya telah mengantisipasi potensi bentrokan sejak malam sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dan pencegahan.
Tawuran ini dipicu oleh tantangan duel yang beredar di media sosial Instagram. Polisi berkomitmen menindak tegas pelaku maupun provokator.
Provokator Utama Masih Diburu
Tantangan duel tersebut diunggah oleh seseorang berinisial R melalui Instagram. R diketahui sering mengumpulkan remaja untuk melakukan aksi kekerasan.
Saat ini, polisi masih memburu dua orang yang diduga sebagai provokator utama, yaitu RBB alias Ucok dan RAS. Polisi menegaskan akan terus memburu para pelaku hingga berhasil ditangkap.
Petugas kepolisian menegaskan komitmennya untuk terus melakukan patroli rutin dan pencegahan dini agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka juga akan terus memantau aktivitas di media sosial untuk mencegah penyebaran provokasi yang dapat memicu tawuran.
Selain itu, pihak kepolisian juga berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah dan orang tua dalam upaya pencegahan tawuran remaja. Upaya edukasi dan pengawasan ketat diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi anak muda.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya peran aktif masyarakat dalam mencegah tawuran. Dengan kewaspadaan dan kerja sama yang baik antara polisi dan masyarakat, diharapkan aksi tawuran dapat diminimalisir.
Langkah-langkah pencegahan seperti patroli rutin, pemantauan media sosial, dan kerjasama dengan berbagai pihak sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mencegah terjadinya tawuran antar kelompok remaja.