Jalan Rusak Desa Karyajaya Lebak? Warga Tanam Padi Sebagai Protes!

Warga Kampung Ranca, Desa Karyajaya, Lebak, Banten, menggelar aksi protes unik terhadap kerusakan jalan yang telah berlangsung selama 10 tahun. Mereka menanam padi dan pisang di sepanjang jalan rusak tersebut.
Protes Unik Warga Lebak: Padi dan Pisang di Jalan Rusak
Aksi penanaman padi dan pisang ini melibatkan puluhan warga, dari berbagai usia dan kalangan. Mereka menganggap pemerintah abai terhadap kerusakan infrastruktur vital ini.
Selain menanam, warga juga memasang spanduk berisi tuntutan agar pemerintah segera memperbaiki jalan yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Jalan tersebut bagaikan kubangan kerbau yang sulit dilalui.
Para emak-emak yang ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut secara langsung menyampaikan keluhan mereka kepada Bupati Lebak. Mereka berharap pemerintah segera memperhatikan kondisi jalan yang mempersulit aktivitas sehari-hari.
Jalan Rusak Hambat Aktivitas Warga dan Anak Sekolah
Nurjanah, salah satu warga, menceritakan betapa parahnya kondisi jalan yang menghubungkan Kecamatan Cimarga dan Kalanganyar. Kerusakan jalan ini telah berlangsung selama satu dekade dan berdampak signifikan pada kehidupan warga.
Ia menambahkan bahwa janji perbaikan dari Gubernur Banten melalui program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) hingga kini belum terealisasi. Anak-anak sekolah pun terpaksa harus melewati jalan rusak yang membuat pakaian mereka kotor.
Kondisi jalan yang buruk juga menyulitkan akses menuju lahan pertanian dan berbagai aktivitas warga lainnya. Jalan ini menjadi akses utama dan sangat vital bagi masyarakat Desa Karyajaya.
Pemerintah Daerah Diharapkan Segera Bertindak
Kepala Desa Karyajaya, Ahmad Jaeni, menjelaskan bahwa usulan perbaikan jalan tersebut telah diajukan dan sempat masuk dalam data Dinas PUPR Provinsi Banten. Namun, data tersebut hilang di awal tahun 2025, sehingga proyek perbaikan gagal dilaksanakan.
Ia mengungkapkan kebingungannya atas tertundanya proyek perbaikan jalan tersebut. Penjelasan dari pihak PUPR mengenai pergeseran anggaran akibat efisiensi anggaran dinilai kurang memuaskan.
Ahmad Jaeni berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah konkrit untuk memperbaiki jalan tersebut. Jalan ini merupakan akses vital bagi warga, dan kerusakannya telah berlangsung terlalu lama.
Aksi warga menanam padi dan pisang di jalan rusak ini menjadi sorotan dan sekaligus tekanan nyata terhadap pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan masalah infrastruktur yang telah lama dikeluhkan ini. Semoga protes warga ini mendapat respon positif dari pemerintah dan jalan tersebut segera diperbaiki.