Otomotif

Geely Hentikan Pembangunan Pabrik: Akibat Kelebihan Produksi Mobil?

Produsen otomotif raksasa asal China, Geely Auto, mengambil langkah berani di tengah persaingan industri yang ketat. Mereka memutuskan untuk tidak membangun pabrik baru atau meningkatkan kapasitas produksi. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kelebihan kapasitas yang melanda industri otomotif global.

Geely akan mengalihkan fokus sumber daya mereka pada pengembangan teknologi. Langkah ini dianggap krusial untuk menghadapi masa depan industri mobilitas yang terus berkembang.

Geely Hentikan Ekspansi Pabrik di Tengah Kelebihan Kapasitas Global

Geely secara resmi mengumumkan penghentian pembangunan pabrik baru. Hal ini disampaikan melalui video daring sebagai respons terhadap permasalahan kelebihan kapasitas di industri otomotif global.

Persaingan di pasar otomotif China semakin ketat. Banyak produsen, termasuk BYD dan Leapmotor, memberikan diskon besar-besaran untuk mempertahankan pangsa pasar.

Potongan harga rata-rata mobil di China melonjak signifikan. Pada April 2025, potongan harga mencapai 16,8 persen, meningkat dari 8,3 persen di awal tahun.

CEO Shanghai Mingliang Auto Service, Chen Jinzhu, menilai keputusan Geely bijak. Langkah ini dianggap dapat menjaga keseimbangan pertumbuhan industri otomotif.

Strategi Geely: Fokus Teknologi dan Pasar Niche

Meskipun menghentikan ekspansi pabrik, Geely tetap menunjukkan kinerja penjualan yang kuat. Pada 2024, pengiriman kendaraan mencapai 2,18 juta unit, naik 32 persen dari tahun sebelumnya.

Penjualan kendaraan listrik Geely juga meningkat pesat. Peningkatan mencapai 92 persen, dengan total 888.000 unit terjual.

Laporan Goldman Sachs menunjukkan adanya kelebihan kapasitas produksi di China. Hanya sekitar separuh dari kapasitas produksi nasional, sekitar 20 juta unit, yang benar-benar terserap pasar.

Geely beroperasi melalui beberapa merek, seperti Zeekr, Lynk & Co, dan Galaxy. Strategi ini memungkinkan Geely untuk menjangkau segmen pasar yang lebih spesifik.

Geely di Indonesia: Komitmen Investasi dan Transfer Teknologi

Geely tetap berkomitmen pada pasar Indonesia. Kolaborasi dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM) akan membangun pabrik perakitan di Purwakarta, Jawa Barat.

Pabrik ini direncanakan beroperasi pada kuartal ketiga 2025. Geely EX5 akan menjadi model pertama yang dirakit di Indonesia.

PT HIM memastikan kontrak kerja sama dengan Geely masih berjalan. Durasi kerjasama biasanya berkisar antara 1 hingga 3 tahun.

Geely Auto Indonesia memiliki rencana jangka panjang di Indonesia. Mereka berencana memperkenalkan 5-7 model baru dalam tiga tahun ke depan.

Model-model tersebut akan mencakup SUV, MPV, kendaraan listrik baterai (BEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), dan kendaraan berbahan bakar bensin (ICE). Ini menunjukkan komitmen Geely untuk memenuhi berbagai kebutuhan pasar.

Selain itu, Geely berkomitmen untuk transfer teknologi dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini akan mendorong perkembangan industri otomotif di Indonesia.

Dengan menggabungkan teknologi Geely dan keahlian manufaktur HIM, kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan standar produksi otomotif di Indonesia. Geely percaya bahwa fokus pada teknologi dan inovasi, bukan hanya perluasan pabrik, merupakan kunci keberhasilan di masa depan industri otomotif.

Keputusan Geely untuk menahan ekspansi pabrik merupakan langkah strategis yang patut dipertimbangkan oleh pemain industri lainnya. Fokus pada efisiensi, inovasi teknologi, dan pasar yang tepat tampaknya menjadi kunci menghadapi tantangan kelebihan kapasitas dan persaingan yang ketat di pasar global.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button