Suami Bunuh Istri Muda Usai Melahirkan: Tragedi Dompu

Tragedi memilukan mengguncang Desa Marada, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Sabtu, 7 Juni 2025, seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya sendiri yang baru saja melahirkan sepuluh hari sebelumnya. Peristiwa pembunuhan sadis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.
Insiden tersebut melibatkan seorang suami berinisial S (28) dan istrinya, Yuni alias Owe. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, bersimbah darah di rumahnya sendiri.
Suami Tega Habisi Nyawa Istri Pasca Melahirkan
Polisi dari Polres Dompu, yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, membenarkan kejadian tersebut. Kapolres Dompu, AKBP Sodikin Fahroji Nur, menyatakan bahwa pelaku sudah diamankan.
Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Ramli, turut mengonfirmasi penangkapan pelaku. Ia menjelaskan bahwa proses penangkapan dilakukan bersama KBO dan Kanit.
Warga sekitar yang mendengar keributan menemukan korban dalam kondisi tragis bersama bayinya yang masih berusia 10 hari. Kejadian ini langsung membuat gempar seluruh desa.
Luka Parah Akibat Serangan Parang
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban mengalami luka parah di tangan kanan, kepala, leher, dan pundak. Luka-luka tersebut diduga disebabkan oleh serangan senjata tajam, diduga parang.
AKP Ramli menjelaskan rincian luka yang diderita korban. Kepolisian tengah mendalami lebih lanjut terkait kronologi kejadian yang sebenarnya.
Motif Pembunuhan Masih Didalami
Motif pembunuhan masih dalam penyelidikan intensif pihak kepolisian. Informasi sementara yang beredar menyebutkan bahwa pelaku diduga kesal karena masalah hutang sang istri.
Ada dugaan pelaku merasa dipermalukan oleh pihak yang berhutang kepada istrinya melalui media sosial. Namun, ini masih sebatas informasi awal dan perlu dikonfirmasi lebih lanjut.
Polres Dompu menegaskan bahwa penyelidikan masih berlanjut. Tim penyidik tengah berupaya mengungkap motif sesungguhnya di balik peristiwa tragis ini.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan. Proses penyelidikan akan dilakukan secara transparan dan profesional.
Dampak dan Reaksi Publik
Kasus ini telah menyita perhatian masyarakat Dompu dan sekitarnya. Banyak yang mengecam tindakan keji pelaku dan berharap proses hukum berjalan lancar.
Kejadian ini menjadi sorotan publik karena melibatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung pada pembunuhan. Kasus ini juga mengingatkan pentingnya penanganan KDRT secara serius.
Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk mencegah terjadinya KDRT serupa di masa mendatang.
Polisi mengimbau masyarakat untuk berani melaporkan kasus KDRT kepada pihak berwajib. Jangan ragu untuk meminta bantuan apabila mengalami atau menyaksikan tindak kekerasan dalam rumah tangga.
Sebagai penutup, kasus pembunuhan di Dompu ini menjadi pengingat pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah KDRT. Dukungan sistemik dari pemerintah dan penegak hukum sangat dibutuhkan untuk melindungi korban dan mencegah tragedi serupa terulang. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan KDRT secara menyeluruh.