Daging Kambing & Tekanan Darah Tinggi: Fakta dr. Tirta

Mitos atau fakta, konsumsi daging kambing dapat menyebabkan darah tinggi? Pertanyaan ini sering muncul di masyarakat, terutama saat momen Idul Adha tiba. Banyak orang ragu untuk menikmati hidangan lezat berbahan dasar kambing karena khawatir akan dampaknya pada kesehatan.
Namun, benarkah anggapan tersebut? Dokter Tirta Mandira Hudhi, melalui unggahan di TikTok-nya, memberikan penjelasan yang cukup menenangkan.
Mitos Daging Kambing Penyebab Darah Tinggi
Dokter Tirta membantah anggapan bahwa daging kambing secara langsung menyebabkan hipertensi. Ia menjelaskan bahwa informasi tersebut hanyalah mitos belaka.
Kandungan gizi daging kambing justru sangat baik bagi tubuh. Tinggi protein dan bergizi, bahkan lebih baik dibanding daging sapi.
Penyebab Sebenarnya Tekanan Darah Tinggi Setelah Konsumsi Daging Kambing
Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan tekanan darah meningkat setelah mengonsumsi olahan daging kambing? Menurut dr. Tirta, penyebabnya bukanlah daging kambing itu sendiri.
Komponen tambahan dalam pengolahan daging kambing, seperti garam dan kecap yang berlebihan, lah yang justru menjadi biang keladinya. Penggunaan bumbu yang tidak terkontrol dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
Penggunaan Garam dan Kecap Berlebihan
Kelebihan garam dalam masakan meningkatkan kadar natrium dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga meningkatkan tekanan darah.
Sementara itu, kecap juga mengandung natrium tinggi, sehingga berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Penggunaan kecap secara berlebihan perlu dihindari.
Tips Mengolah Daging Kambing Agar Sehat
Agar dapat menikmati kelezatan daging kambing tanpa khawatir akan dampak negatif terhadap kesehatan, perhatikan cara pengolahannya.
Pilih metode pengolahan yang sehat dan rendah garam. Hindari penggunaan bumbu-bumbu yang mengandung natrium tinggi secara berlebihan.
- Gunakan rempah-rempah alami sebagai pengganti garam dan kecap. Rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan serai dapat menambah cita rasa tanpa meningkatkan kadar natrium.
- Olah daging kambing dengan cara direbus atau dikukus untuk mengurangi kadar lemak jenuh.
- Konsumsi daging kambing dalam porsi yang wajar. Jangan berlebihan.
Dengan memahami hal ini, masyarakat dapat menikmati kebaikan gizi daging kambing tanpa harus takut mengalami hipertensi. Yang perlu diwaspadai adalah cara pengolahannya, bukan daging kambingnya sendiri.
Jadi, kambing bukanlah kambing hitam yang perlu disalahkan jika tekanan darah meningkat setelah mengonsumsi hidangan berbahan dasar kambing. Perhatikan selalu asupan garam dan kecap, serta metode pengolahan yang tepat untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari daging kambing tanpa efek samping negatif.
Kesimpulannya, informasi yang beredar tentang daging kambing sebagai penyebab darah tinggi adalah keliru. Asupan garam dan kecap yang berlebihan dalam proses pengolahan lah yang sebenarnya perlu diperhatikan.