Anak Gagal UTBK? 3 Cara Tepat Dukung Mereka, Bukan Marahi

Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menjadi gerbang utama bagi banyak calon mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi negeri (PTN). Kompetisi yang ketat membuat sebagian besar calon mahasiswa berjuang keras demi meraih mimpi kuliah di PTN favorit. Namun, kenyataannya tidak semua usaha membuahkan hasil yang diharapkan.
Kegagalan dalam UTBK merupakan pengalaman yang menyakitkan bagi banyak siswa. Kondisi ini memaksa mereka mempertimbangkan pilihan lain, seperti mengambil jeda tahun akademik (gap year), mencoba jalur mandiri, atau mendaftar ke perguruan tinggi swasta (PTS).
Mendampingi Anak yang Gagal UTBK: Peran Penting Orang Tua
Kekecewaan dan bahkan kemarahan kerap muncul dari orang tua saat anak gagal UTBK. Namun, penting diingat bahwa anak juga merasakan beban kekecewaan yang sama, bahkan mungkin merasa telah mengecewakan orang tuanya.
Alih-alih menyalahkan atau memarahi anak, dukungan orang tua justru sangat dibutuhkan. Sikap positif dan empati akan membantu anak melewati masa sulit ini dan bangkit kembali.
Apresiasi Usaha, Kunci Pemulihan Emosi Anak
Psikolog anak Gloria Siagian, M.Psi. menekankan pentingnya apresiasi atas usaha dan kerja keras anak. Orang tua perlu menyampaikan kekaguman dan kebanggaan atas dedikasi yang telah ditunjukkan anak selama mempersiapkan UTBK.
Apresiasi ini membantu anak memahami bahwa terkadang hasil tidak selalu sejalan dengan usaha. Meskipun gagal, usaha kerasnya tetap bernilai dan patut dihargai.
Anggi, sapaan akrab Gloria Siagian, menambahkan bahwa orang tua dapat menjelaskan peran takdir dalam kehidupan, namun tetap menekankan bahwa usaha anak tidak sia-sia. Hal ini akan membantu anak menerima kenyataan dan terus bersemangat.
Semangat dan Dukungan: Jalan Menuju Masa Depan yang Cerah
Memberikan semangat dan dukungan moril kepada anak sangatlah penting. Kegagalan UTBK bukan akhir dari segalanya. Masih banyak jalan lain untuk mencapai cita-cita.
Orang tua perlu membantu anak melihat peluang lain dan mendorong mereka untuk tetap optimis. Kegagalan ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk masa depan.
Membuka Cakrawala Baru: Memahami Arti Kesuksesan yang Lebih Luas
Banyak anak yang kecewa karena gagal UTBK memiliki persepsi sempit tentang kesuksesan, yang hanya diukur dari keberhasilan masuk PTN.
Orang tua perlu memperluas wawasan anak tentang arti kesuksesan yang lebih luas. Kehidupan yang layak tidak hanya ditentukan oleh kampus tempat kuliah, tetapi juga melalui kerja keras, pengembangan diri, dan jaringan yang dibangun.
Anggi menjelaskan, kesuksesan di masa depan dapat diraih melalui berbagai faktor, termasuk dedikasi dalam kuliah, partisipasi aktif dalam kegiatan kampus, pembangunan jaringan, dan lain sebagainya. Orang tua perlu membuka cakrawala berpikir anak agar menyadari bahwa terdapat beragam jalan menuju kesuksesan.
Sebagai penutup, mendampingi anak yang gagal UTBK memerlukan kesabaran, empati, dan pemahaman yang mendalam. Dukungan orang tua menjadi kunci penting bagi anak untuk bangkit dan menghadapi masa depan dengan penuh semangat. Ingatlah bahwa kegagalan ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan panjang kehidupan, dan masih banyak kesempatan lain yang menanti.