Olahraga

Rahasia Jay-Z: 4 Lirik Lagu & Kisah NBA

Jay-Z, ikon hip-hop dunia, bukan hanya seorang rapper jenius dengan portofolio musik yang luar biasa. Ia juga seorang pebisnis ulung dan penggemar berat olahraga, khususnya NBA. Keterlibatannya dalam dunia olahraga bahkan tercermin dalam lirik-lirik lagunya, menunjukkan apresiasinya terhadap tokoh-tokoh legendaris dan momen-momen bersejarah di NBA.

Dari kolaborasi dengan musisi lintas genre hingga membangun Roc Nation Sport, Jay-Z membuktikan dirinya sebagai sosok multitalenta yang berpengaruh. Minatnya pada NBA bukan sekadar hobi, namun telah menjadi inspirasi dalam karya-karyanya. Berikut beberapa contoh bagaimana NBA memberikan pengaruh pada lirik lagu-lagu Jay-Z.

1. Penghormatan kepada LeBron James dan Dwyane Wade dalam “Empire State of Mind”

Album The Blueprint 3 (2009), yang menampilkan duet ikonik “Empire State of Mind” bersama Alicia Keys, menunjukkan kecintaan Jay-Z pada NBA.

Lirik “If Jeezy’s payin’ LeBron, I’m payin’ Dwyane Wade” merupakan bentuk penghormatan terhadap dua bintang NBA yang luar biasa, LeBron James dan Dwyane Wade.

Kolaborasi keduanya di Miami Heat membawa dua gelar juara NBA berturut-turut pada 2012 dan 2013.

2. Peran Jay-Z dalam Perpindahan New Jersey Nets ke Brooklyn dalam “Brooklyn Go Hard”

Lagu “Brooklyn Go Hard” (2009), yang menampilkan kolaborasi dengan Santigold, menyinggung peran penting Jay-Z dalam membawa tim basket New Jersey Nets ke Brooklyn.

Lirik “Now when I bring the Nets I’m the black Branch Rickey” membandingkan aksi Jay-Z dengan Branch Rickey, seorang manajer umum yang memecahkan batasan rasial di MLB dengan merekrut Jackie Robinson.

Sebagai pemegang saham minoritas Nets, Jay-Z berperan signifikan dalam perpindahan tim ke Brooklyn pada 2012, sebuah peristiwa penting bagi kota tersebut.

3. Kembalinya Michael Jordan dalam “Encore”

Album The Black Album (2003) juga menampilkan referensi NBA. Lagu “Encore” menyinggung kembalinya Michael Jordan ke Chicago Bulls setelah masa pensiun.

Lirik “When I come back like Jordan, wearin’ the 4-5” menunjukkan penggunaan nomor punggung 45 oleh Jordan setelah kembali dari pensiun pada 1995.

Keputusan Jordan menggunakan nomor 45 sebagai penghormatan kepada ayahnya menjadi momen bersejarah dalam dunia basket.

4. Jay-Z dan Allen Iverson: Trendsetter dalam “A Million & One Questions”

Lagu “A Million And One Questions” (1998) membandingkan gaya Jay-Z dengan Allen Iverson, seorang pebasket yang terkenal dengan gaya bermain dan penampilannya yang unik.

Lirik “Jay Z, you mothaf***in’ right/In the darkest nights let off my gun for light/To guide ya’ll through, show you how it’s done/I’m the question and the answer like Iverson” menunjukkan pengaruh Iverson sebagai trendsetter bagi banyak orang.

Iverson, dengan karir 14 musim di NBA, memiliki pengaruh yang besar baik di dalam maupun luar lapangan.

Kesimpulannya, kecintaan Jay-Z terhadap NBA jelas terlihat dalam lirik-lirik lagunya. Ia tidak hanya menghargai para pemain legendaris, tetapi juga memperlihatkan pemahamannya terhadap momen-momen penting dalam sejarah NBA. Hal ini menunjukkan bagaimana dunia olahraga dapat menginspirasi karya seni, dan sebaliknya, bagaimana seni dapat menghidupkan kembali momen-momen bersejarah tersebut.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button