Jafar/Felisha: Asa Bulu Tangkis Indonesia di Thailand Open 2025

Pasangan ganda campuran muda Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, berhasil meraih kemenangan gemilang di babak 32 besar Thailand Open 2025. Kemenangan ini mengantarkan mereka ke babak 16 besar, menjaga asa Indonesia untuk menciptakan “perang saudara” di babak selanjutnya.
Bertanding di Nimibutr Stadium, Thailand pada Rabu (14/5/2025), Jafar/Felisha sukses menaklukkan pasangan Prancis, Julien Maio/Lea Palermo, dengan skor meyakinkan 21-19, 21-16. Keberhasilan ini menjadikan mereka wakil Indonesia pertama yang melaju ke 16 besar pada hari kedua pertandingan babak 32 besar.
1. Comeback Dramatis di Game Pertama
Jafar/Felisha mengawali game pertama dengan sangat baik, unggul 5-0. Namun, pasangan Prancis memberikan perlawanan sengit.
Maio/Palermo berhasil menipiskan jarak dan bahkan sempat unggul di poin-poin akhir. Namun, dengan permainan yang lebih agresif, Jafar/Felisha mampu membalikkan keadaan dan memenangkan game pertama dengan skor 21-19.
Keuletan dan kemampuan comeback Jafar/Felisha menjadi kunci kemenangan di game pertama yang menegangkan ini. Mereka menunjukkan mental juara dan kemampuan adaptasi yang baik di lapangan.
2. Dominasi di Game Kedua dan Tekanan Akhir
Di game kedua, Jafar/Felisha kembali menunjukkan permainan solid dan sempat unggul 7-3. Namun, beberapa kesalahan sendiri membuat mereka sempat tertinggal 7-8.
Mereka mampu mengamankan interval dengan skor 11-8. Setelah jeda, permainan Jafar/Felisha semakin taktis dan solid.
Mereka terus menjaga dominasi dan unggul hingga match point 20-13. Namun, Maio/Palermo mampu mencuri tiga poin beruntun akibat beberapa kesalahan Jafar/Felisha.
Akhirnya, pukulan keras Felisha berhasil memastikan kemenangan 21-16 dan membawa mereka ke babak 16 besar.
3. Peluang Perang Saudara di 16 Besar
Kemenangan Jafar/Felisha membuka peluang terjadinya “perang saudara” antara wakil Indonesia di babak 16 besar. Mereka berpotensi bertemu dengan pasangan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Namun, Dejan/Fadia harus terlebih dahulu melewati tantangan berat menghadapi pasangan tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran. Pertemuan ini akan menjadi laga yang sulit karena Dejan/Fadia belum pernah menang dalam dua pertemuan sebelumnya melawan Dechapol/Supissara.
Pertandingan selanjutnya akan menentukan apakah “perang saudara” akan terwujud atau tidak. Jafar/Felisha dan Dejan/Fadia sama-sama memiliki peluang untuk melaju ke babak berikutnya.
Secara keseluruhan, penampilan Jafar/Felisha di Thailand Open 2025 patut diapresiasi. Mereka menunjukkan perkembangan yang signifikan dan mampu bersaing dengan pasangan-pasangan unggulan dunia. Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi mereka untuk menatap laga-laga selanjutnya dengan penuh optimisme.
Keberhasilan Jafar/Felisha juga menjadi bukti bahwa ganda campuran Indonesia memiliki regenerasi yang cukup menjanjikan. Dengan kerja keras dan konsistensi berlatih, diharapkan akan lebih banyak lagi pasangan muda Indonesia yang mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.